Bisnis.com, JAKARTA - Yogyakarta International Airport atau Bandara YIA dinilai sepi penumpang lantaran baru melayani 1,2 juta penumpang hingga saat ini atau jauh dari target awal sebesar 10 juta penumpang per tahun.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daop 6 Yogyakarta Supriyanto mengatakan kondisi tersebut tidak berpengaruh terhadap operasional Kereta Api (KA) Bandara yang diresmikan sejak 27 Agustus 2021.
Menurutnya, penumpang yang akan naik pesawat dari Bandara YIA tidak melulu menggunakan KA Bandara. Makanya, jumlah penumpang KA Bandara YIA tersebut tidak hanya berpatokan kepada jumlah pengguna pesawat.
"Sebaliknya, penumpang KA Bandara YIA tidak melulu naik pesawat. Mungkin berangkat satu yang mengantarkan ada beberapa, sekalian piknik," kata Supriyanto, Selasa (7/12/2021).
Dia menuturkan, tidak sedikit pelanggan yang menggunakan KA Bandara hanya untuk berjalan-jalan atau sekadar piknik ke Bandara YIA. Terlebih, tidak ada aturan yang mewajibkan naik KA Bandara harus menujukkan tiket pesawat.
Lebih lanjut dia memerinci, selama sebulan terakhir atau sejak 1 November 2021 hingga hari ini, tercatat sebanyak 46.439 orang yang menggunakan layanan KA Bandara YIA untuk 8 KA. Dari jumlah tersebut, didapatkan rata-rata harian sebanyak 1.255 penumpang.
"Ada penumpang yang hanya piknik ke Bandara YIA karena tidak ada syarat naik KA Bandara YIA harus menunjukkan tiket pesawat. Itu jumlah penumpang untuk 8 KA. Mulai 27 November kita menjalankan 20 KA," imbuhnya.
Sebelumnya, pemerhati penerbangan Alvin Lie menyebut Bandara YIA sepi penumpang meski ada KA Bandara yang bertujuan mempermudah akses masyarakat. Menurutnya kehadiran KA Bandara tersebut hanya menguntungkan bagi pekerja bandara.
Sama halnya dengan KA Bandara Soekarno-Hatta. Alvin menyebut fasilitas tersebut memang lebih dapat dirasakan manfaatnya bagi petugas bandara yang sering mondar-mandir ke bandara dan pusat kota ketimbang penumpang pesawat.