Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presidensi G20, Pemerintah Targetkan Vaksinasi Dosis Kedua 41,8 Persen

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto targetkan vaksinasi dosis kedua 41,8 persen jelang Presidensi G20 di Bali.
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto memberikan sambutan dalam Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia yang digelar Rabu (1/12/2021)./Istimewa
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto memberikan sambutan dalam Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia yang digelar Rabu (1/12/2021)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menargetkan vaksinasi Covid-19 dosis kedua mencapai 41,8 persen dalam rangka menyambut Presidensi G20 di Bali.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan utama yang dihadapi banyak negara, terutama dengan terus munculnya varian Omicron.

Khusus Indonesia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan tingkat vaksinasi dosis kedua harus mencapai 40 persen dari total jumlah penduduk Indonesia pada akhir tahun ini.

“Saat ini sudah sekitar 37 persen atau mencapai 99,6 [juta jiwa] dan target kita di akhir tahun mencapai 41,8 persen atau 113 juta jiwa,” katanya dalam Media Briefing Sherpa Meeting Presidensi G20, Selasa (7/12/2021).

Ketua Umum Partai Golkar tersebut berharap Presidensi G20 dapat memberikan solusi yang konkret atas permasalahan global, terutama penanganan pandemi Covid-19, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi.

Airlangga menyampaikan kolaborasi global sangat diperlukan dalam hal ini. Pasalnya, selama ini, penanganan Covid-19 dilakukan secara individual masing-masing negara. Apalagi, masalah baru pun muncul akibat adanya ketimpangan ketersediaan vaksin ti tingkat global.

“Kita ketahui dunia diancam varian baru Omicron. Omicron ini menunjukkan adanya ketimpangan vaksin antara negara maju dan negara berkembang. Omicron muncul dari Afrika Selatan yang tingkat vaksinasinya baru 24 persen,” ujar Airlangga. 

Oleh karena itu, pemerintah mengajak seluruh negara G20 untuk menangani permasalahan tidak hanya dari sisi finansial dan moneter.

“Tetapi juga permasalahan struktural yang bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi agar perluasan pembangunan ekonomi bersifat inklusif,” katanya.

#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper