Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 akan berkisar 3,5 persen sampai dengan 4,0 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan tersebut erat kaitannya dengan kinerja ekonomi yang melambat akibat kenaikan kasus Covid-19, terutama pada kuartal pertama dan kuartal ketiga 2021.
Pada kuartal I/2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terkontraksi yaitu berada di angka -0,74 persen (yoy), dan melonjak tinggi pada kuartal II/2021 sebesar 7,07 persen (yoy). Pada periode setelahnya, pertumbuhan PDB mengalami pelambatan ke 3,51 persen (yoy) di kuartal III/2021 akibat adanya penyebaran varian Delta
"Kinerja ekonomi sepanjang 2021 ini akibat kesulitan yang dialami pada kuartal I/2021, di mana kita melihat ada kenaikan kasus pada Maret lalu setelah libur Natal dan tahun baru. Lalu, adanya gelombang penyebaran varian Delta pada Juli sampai dengan pertengahan Agustus, atau pada kuartal III/2021," jelas Sri Mulyani pada hari kedua The 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2021, Selasa (30/11/2021).
Tidak hanya itu, pemerintah juga memerhatikan perkembangan munculnya varian baru Omicron yang ditemukan pertama kali di Afrika Selatan.
Sri Mulyani menegaskan bahwa Indonesia tidak akan puas terhadap capaian penanganan varian Delta sebelumnya, dan akan terus berwaspada.
Baca Juga
Untuk mencapai pertumbuhan hingga 4 persen, Sri Mulyani sebelumnya juga sempat menyampaikan bahwa pertumbuhan di kuartal IV/2021 harus bisa mencapai di atas 5 persen (yoy).