Bisnis.com, JAKARTA - Platform microblogging China yang terdaftar di AS, Weibo, tengah mencari dana segar hingga US$547 juta melalui penawaran saham di Bursa Hong Kong.
Dikutip dari Channel News Asia, aksi korporasi dari perusahaan teknologi China dipicu ketegangan dengan Amerika Serikat meningkat. Beberapa perusahaan teknologi China yang terdaftar di AS, seperti Alibaba telah mengadakan penawaran umum perdana di Hong Kong, dalam dua tahun terakhir. Hal ini karena Amerika Serikat telah meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan China.
Listing di Hong Kong dipandang sebagai lindung nilai terhadap risiko dikeluarkan dari bursa AS dan cara mengakses basis investor yang lebih dekat ke pasar asal mereka.
Baca Juga
China juga telah mendorong pemain teknologi besarnya untuk mendaftar di Hong Kong atau Shanghai. Pada hari Senin, Weibo yang juga terdaftar di Nasdaq mengatakan dalam sebuah pengajuan bahwa mereka berencana untuk menjual 11 juta saham masing-masing seharga HK$388 (US$49,75). Saham diperkirakan akan mulai diperdagangkan pada 8 Desember 2021.
Weibo yang diluncurkan pada 2009 merupakan salah satu platform media sosial paling awal di China dan memiliki 566 juta pengguna aktif bulanan pada Juni 2021.
Sahamnya telah diperdagangkan di Nasdaq sejak 2014. Weibo adalah salah satu platform media sosial yang paling banyak digunakan di China, di mana pihak berwenang telah memblokir pemain internasional utama seperti Facebook.