Bisnis.com, PEKANBARU-- Menteri BUMN Erick Thohir meyakini Indonesia akan menjadi negara yang mandiri dalam mengelola hasil produksi kelapa sawit, menyusul banyaknya tekanan negara-negara Uni Eropa terhadap komoditas sawit.
Erick mengatakan Kementerian BUMN menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi, yang menekankan pentingnya hilirasi produksi sumber daya alam Indonesia, mulai dari pertambangan hingga perkebunan.
"Saat ini merupakan era dimana Indonesia ditantang sebagai bangsa, untuk menjadi mandiri dan bisa bergotong royong, serta bersatu untuk bagaimana menyikapi tantangan dunia. Saya saat ke luar negeri, sawit kita di Eropa itu sangat mendapatkan tekanan," ujarnya Jumat (26/11/2021).
Dari kondisi tersebut, dia menilai hal ini sebagai tantangan bagi negara. Erick mengatakan Kementerian BUMN dalam hal ini PTPN V sebagai perusahaan negara di bidang perkebunan kelapa sawit, yaitu bila memang negara-negara Eropa tidak mau membeli sawit, Indonesia akan mengolah sendiri.
Erick menyebutkan langkah pemerintah yang sudah dilakukan misalnya dengan mendorong B30 atau produksi biodiesel, serta mengolah sawit menjadi berbagai produk turunan lainnya. Dengan upaya itu dia menilai Indonesia akan menjadi mandiri, dan tidak mudah diatur-atur oleh negara lain.
"Mari kita buktikan bahwa kedepan hasil SDA kita, mayoritasnya akan dimanfaatkan bagi kesejahteraan kita bukan lagi mereka," ujarnya.
Sementara itu Direktur Utama PTPN V (Persero) Jatmiko K. Santosa mengatakan perseroan terus mendorong program peremajaan kelapa sawit bagi petani mitra perusahaan, sehingga kesejahteraan petani juga ikut terangkat.
"Tahun ini kami sudah melaksanakan program replanting hingga 9.000 hektare kebun sawit mitra, dan tahun depan kami rencanakan peremajaan untuk sekitar 2.500 hektare kebun sawit mitra kami," ujarnya.