Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelaskan pendidikan kepelautan di Indonesia ternyata sudah berumur 1.000 tahun lebih.
Dalam siaran pers, Kamis (25/11/2021), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan revitalisasi pendidikan kepelautan di Indonesia sudah dilakukan selama satu abad lebih.
Hal tersebut disampaikan Budi Karya saat menjadi inspektur upacara Perayaan Satu Abad Revitalisasi Pendidikan Kepelautan di Indonesia yang diselenggarakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan, di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, Rabu (24/11/2021).
Perkembangan pendidikan kepelautan di Indonesia telah dimulai sejak zaman kerajaan. Diawali pada masa kerajaan tertua di Nusantara, yaitu Kerajaan Kutai pada 400 Masehi.
Kemudian dilanjutkan pada abad ke-13 melalui Kerajaan Samudera Pasai di Kota Lhokseumawe, Aceh dan dilanjutkan kembali pada awal abad ke-16 di Sulawesi Selatan melalui Kerajaan Gowa dan Tallo, atau lebih dikenal dengan Kerajaan Makassar.
Selanjutnya pada 1915, Belanda yang pada saat itu berkuasa di Indonesia mendirikan sekolah kepelautan di Makassar yang diberi nama Kweekschool voor Inlandsche Schepelingente Makassar (Sekolah Kejuruan untuk Awak Kapal Pribumi di Makassar).
Kemudian pada Agustus 1946 berganti nama menjadi Opleiding Scheepvaartschool Celebes untuk tingkat rendah dan Middelbare Zeevaart School untuk tingkat menengah.
Pada 1950 berganti nama menjadi Sekolah Latihan Penyeberangan Laut Sulawesi (SLPS) dengan dua jurusan yaitu Nautika dan Teknika.
Pada 1953, didirikan Pendidikan pelayaran dengan nama Akademi Ilmu Pelayaran (AIP) yang menyelenggarakan Program Diploma III (setara dengan BSc), dengan dua jurusan Nautika dan Teknika (sertifikat kompetensi Klas III). Pada 27 februari 1957, AIP diresmikan oleh Presiden Pertama RI Soekarno dan menjadi Akademi Pelayaran Pertama di Indonesia yang berlokasi di Jl. Gunung Sahari, Mangga Dua Ancol, Jakarta Utara.
Pendidikan kepelautan saat ini semakin berkembang dengan pesat. Pemenuhan terhadap standar pendidikan nasional maupun standar pendidikan pelayaran internasional senantiasa menjadi fokus dari lembaga-lembaga pendidikan pelayaran.
Dengan masuknya Indonesia sebagai anggota International Maritime Organization (IMO) pada 18 Januari 1961 dan menjadi Anggota Dewan IMO kategori C, serta dengan meratifikasi 26 konvensi IMO, termasuk konvensi dalam bidang kepelautan, Indonesia menjadi terikat untuk selalu menyesuaikan dengan perkembangan dunia internasional di bidang pelayaran.