Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) mengatakan pelepasan cadangan minyak dari negara konsumen seperti Amerika Serikat dan China akan membuat stok minyak membengkak.
Hal itu disampaikan oleh Dewan Komisi Ekonomi (ECB), badan di bawah OPEC sepekan sebelum aliansi ini bertemu untuk membahas potensi menaikkan jumlah produksi.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (25/11/2021), beberapa delegasi dari OPEC dan mitranya memberi sinyal untuk membatalkan kenaikan produksi yang dijadwalkan pada Januari jika persediaan yang digunakan oleh AS dan lainnya membanjiri pasar. Proyeksi ECB otomatis akan mendukung eksportir untuk melakukan jeda.
Menurut perkiraan ECB, jika terdapat tambahan pasokan 66 juta barel, kelebihan minyak di pasaran akan mencapai 1,1 juta barel per hari pada Januari dan 2,3 juta barel per hari pada Februari.
Presiden Joe Biden berupaya mengatur pelepasan cadangan minyak strategis AS pada Selasa guna menenangkan harga bahan bakar yang naik setelah OPEC+ mengabaikan seruannya untuk menambah produksi.
23 anggota OPEC+ bakal melakukan pertemuan pada 1 - 2 Desember untuk menentukan apakah akan menambah 400.000 barel per hari setelah kembali beroperasi pada masa pandemi.
Baca Juga
Sebelumnya, Bloomberg melaporkan seorang pejabat AS mengatakan Presiden Joe Biden akan mengumumkan rencana untuk melepaskan cadangan minyak strategis bersama-sama dengan China, India, Jepang, dan Korea Selatan.
Sumber anonim itu mengungkapkan rencana bisa berubah, tetapi AS sedang mempertimbangkan pelepasan lebih dari 35 juta barel.