Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Momentum Pemulihan Ekonomi, BPS: Serapan Tenaga Kerja Membaik

BPS mencatat serapan tenaga kerja mulai membaik sejalan dengan momentum pemulihan ekonomi.
Pencari kerja mendaftar di salah satu stan perusahaan pada Job Market Fair 2018 di Klaten, Jawa Tengah./ANTARA-Aloysius Jarot Nugroho
Pencari kerja mendaftar di salah satu stan perusahaan pada Job Market Fair 2018 di Klaten, Jawa Tengah./ANTARA-Aloysius Jarot Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik mencatat serapan tenaga kerja berangsur membaik seiring dengan pelandaian kurva pandemi di Indonesia hingga akhir tahun ini.

Indikatornya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) hingga Agustus 2021 berada di posisi 6,49 persen atau turun dari periode yang sama pada tahun lalu yang berada di angka 7,07 persen.

Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Nurma Midayanti mengatakan penurunan TPT menunjukkan tren serapan tenaga kerja yang mulai membaik seiring dengan momentum pemulihan ekonomi nasional.

“Dampak pandemi Covid-19 hingga Agustus 2021 tidak seburuk yang diperkirakan, ke depan tergantung dari kebijakan [mobilitas] pemerintah,” kata Nurma, Kamis (25/11/2021).

BPS melaporkan besaran TPT pada 2019 berada di posisi 5,23 persen. Artinya, tren serapan tenaga kerja hingga akhir tahun ini relatif mendekati situasi normal sebelum pandemi.

Dia menambahkan sektor perdagangan dan industri olahan tercatat menyerap sekitar 2,26 juta tenaga selama satu tahun terakhir. Namun, ada penurunan untuk sektor pertanian mencapai 1,1 juta orang.

Sementara, sektor jasa lainnya yang mengalami penurunan adalah real estat, transportasi dan pergudangan. Sebaliknya untuk industri pengolahan, perdagangan, akomodasi, jasa dan makan minum mengalami peningkatan selama satu tahun terakhir.

Adapun, laporan BPS menunjukkan 21,32 juta orang atau 10,32 persen penduduk usia terdampak pandemi Covid-19 hingga Agustus 2021.

Pemerinciannya, pengangguran karena Covid-19 sebanyak 1,82 juta orang, bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19 sebanyak 700.000 orang, sementara tidak bekerja sebanyak 1,39 juta orang dan penduduk yang mengalami pengurangan jam kerja mencapai 17,41 juta orang.

Sebelumnya, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia melesat ke angka 57,2 pada Oktober 2021 dari bulan sebelumnya 52,2. Dengan demikian, dalam dua bulan berturut-turut, PMI manufaktur Indonesia telah meninggalkan zona kontraksi.

Menurut data terkini IHS Markit, angka tersebut menunjukkan kepercayaan diri bisnis secara keseluruhan membaik pada Oktober dengan harapan perbaikan terus berlanjut. Selain itu, IHS Markit juga mencatat tingkat pertumbuhan itu merupakan yang tercepat sejak survei dimulai pada April 2011.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper