Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Maskapai Pangkas Rute, Begini Strategi AP I Tarik Maskapai

AP I sebelumnya memberikan kebijakan stimulus atau insentif bagi maskapai (maskapai nasional maupun asing) yang melakukan penerbangan internasional dari dan menuju Bali. 
Petugas memeriksa tiket penumpang di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Rabu (29/11)./ANTARA-Wira Suryantala
Petugas memeriksa tiket penumpang di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Rabu (29/11)./ANTARA-Wira Suryantala

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (persero) atau AP I memberikan sejumlah insentif guna menarik maskapai agar mulai membuka rutenya kembali lewat sejumlah bandara.

Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan pemangkasan rute dan frekuensi yang dilakukan oleh maskapai selama pandemi Covid-19 tentu memberikan dampak signifikan kepada perseroan.

Meski demikian, pihaknya juga melakukan pengaturan dengan baik dan mengupayakan untuk mendorong maskapai agar kembali aktif beroperasi.

"Banyak hal kami lakukan. Misalnya untuk perjalanan internasional membuka rute menuju Bali. AP I juga memberikan insentif. Termasuk menggratiskan biaya pendaratan untuk penerbangan reguler yang masuk ke Bali," ujarnya, Minggu (21/11/2021).

Seperti diketahui, sebelumnya AP I memberikan kebijakan stimulus atau insentif bagi maskapai (maskapai nasional maupun asing) yang melakukan penerbangan internasional dari dan menuju Bali. 

Insentif diberikan untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata Bali seiring rencana pembukaan pintu internasional bagi turis mancanegara. Dia memerinci pemberian insentif berupa diskon biaya pendaratan atau landing fee dimulai dari periode 14 Oktober 2021 hingga 30 Juni 2022.

Tak hanya itu, pemberian insentif juga terbagi menjadi dua tahap dengan besaran yang berbeda. Pertama, pada periode 14 Oktober 2021 - 31 Desember 2021, AP I memberikan diskon sebesar 100 persen. Selanjutnya,  pada periode 1 Januari 2021 hingga 30 Juni 2021, AP I memberikan diskon landing fee sebesar 50 persen. 

Untuk mendapatkan insentif ini, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi maskapai, di antaranya yakni merupakan perusahaan yang mengajukan insentif untuk penerbangan rute internasional merupakan Badan Usaha Angkatan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing.  

Kemudian, penerbangan yang masuk dalam program insentif merupakan penerbangan penumpang regular berjadwal yang telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara berdasarkan Izin Rute Penerbangan.

Terakhir, Penerbangan yang tidak masuk dalam program insentif adalah penerbangan kargo atau freightergeneral aviation, dan charter.

Selanjutnya, maskapai yang mendapatkan insentif tersebut juga akan dibantu dipromosikan rute penerbangannya oleh Angkasa Pura I di berbagai kanal media elektronik perusahaan seperti media sosial.

Dalam catatan penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada 2019 atau masa pra pandemi, bandara ini melayani 50 destinasi kota-kota di dunia seperti Incheon, Dubai, Doha, Narita, Istanbul, Sydney, Melbourne dan sebagainya. Penumpang internasional bahkan  mencapai 13,8 juta orang sepanjang tahun 2019 tersebut. Pesawat terbanyak yang digunakan jenis Boeing 777, Boeing 787 dan Airbus 330.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper