Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membenahi infrastruktur kawasan dalam rangka mendukung penyelenggaraan G20 di Bali pada tahun depan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya akan melakukan pembenahan infrastruktur kawasan tempat penyelenggaraan KTT G20 di Bali agar lebih ramah lingkungan.
“Bali yang akan menjadi pusat lokasi penyelenggaraan KTT G20 akan dibuat lebih ramah lingkungan melalui kegiatan pembenahan infrastruktur kawasan yang didukung dengan penghijauan yang masif,” ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (21/11/2021).
Dalam pembenahan infrastruktur di Bali, Kementerian PUPR akan mendukung pengembangan lokasi Mangrove Research Center yang lebih baik, sebagai bentuk komitmen Indonesia untuk mengambil peran besar dalam isu-isu perubahan iklim.
Melalui KTT G20, Menteri Basuki menyatakan bahwa Indonesia ingin memperlihatkan pada dunia bahwa bisa memimpin misi penyelamatan bumi melalui pengembangan dan penyelamatan mangrove.
“Untuk itu, Kementerian PUPR bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyiapkan lokasinya dengan konsep the bigger the better, kalau ada 10 hektare siap kami kerjakan, kalau ada 100 hektare juga siap kami kembangkan. Jadi lebih besar lebih baik, kita tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia memiliki dan dapat mengembangkan mangrove dengan baik,” kata Basuki.
Baca Juga
Tidak hanya menyiapkan revitalisasi pengembangan kawasan Mangrove Research Center, Kementerian PUPR juga menyiapkan lingkungan di sekitar jalan sejak dari bandara sampai ke venue.
“Agar terlihat Bali benar-benar merawat lingkungan dengan baik. Semua jalan harus lebih hijau dari sekarang. Kalau kita lihat menuju Nusa Dua, perlu penambahan supaya lebih rimbun,” ujarnya.
Menteri Basuki juga meminta penghijauan di ruas Jalan Tol Bali Mandara. Upaya penghijauan tersebut bisa dilakukan dengan pohon atau tanaman bunga untuk beautifikasi, sehingga lebih terlihat lembut.
Hal tersebut nantinya akan disiapkan dengan arsitek landscape untuk desainnya. Semua desain pekerjaan untuk pembenahan infrastruktur kawasan tersebut juga akan dituangkan ke dalam desain.
“Akhir November 2021 ini harus sudah bisa menyampaikan konsep desainnya ke Presiden. Kami akan mulai bekerja minimal awal Januari 2022, karena semakin cepat semakin baik,” ucapnya.
Asapun, lingkup kegiatan penataan kawasan Mangrove Tahura, antara lain peningkatan kualitas eleveted deck untuk jalur pejalan kaki yang nantinya akan digunakan sebagai jalur kepala Negara anggota G-20, penataan area parker, serta peningkatan aksesibilitas menuju lokasi.
Penyelesaian kegiatan itu ditargetkan pada Juni 2022 dan dilanjutkan dengan penyemaian Mangrove Rintisan yang selesai di September 2022, sehingga pada Oktober 2022 lokasi siap untuk menjadi Show Case Mangrove mendukung penyelenggaraan G-20.