Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo optimistis ekonomi dunia pada 2021 akan tumbuh mencapai 5,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Proyeksi ekonomi dunia tahun ini lebih besar dari capaian pertumbuhan pada tahun sebelumnya yaitu -3,2 persen.
Menurut Dody, angka yang diproyeksikan itu cenderung konservatif jika dibandingkan dengan sejumlah proyeksi lembaga internasional lainnya seperti Bank Dunia, OECD, atau ADB, yang memproyeksikan pertumbuhan sekitar 5,8-5,9 persen.
"Kami sebagaimana tipe bank sentral, adalah selalu mencoba konservatif dalam melihat outlook ke depan. Itu semua sumbangan relatif dari negara-negara maju," kata Dody pada acara OJK Mengajar, Jumat (19/11/2021).
Dalam materi yang disampaikan, pertumbuhan di setidaknya tiga negara/kawasan maju mendorong pertumbuhan ekonomi dunia 2021. Contohnya, ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan tumbuh 5,9 persen (yoy), Kawasan Eropa sebesar 4,8 persen (yoy), dan Jepang 2,4 persen (yoy).
Dody menyebut secara global, termasuk Indonesia, pertumbuhan ekonomi akan cukup terpengaruh oleh sejumlah dinamika yang terjadi di beberapa negara. Misalnya, disrupsi rantai pasok dan krisis energi.
Baca Juga
Di sisi lain, vaksinasi Covid-19 menjadi game-changer perekonomian global. Secara global, capaian vaksinasi di akhir tahun ditargetkan sebesar 40 persen untuk dosis kedua.
Rata-rata emerging markets telah mencapai di atas 50 persen, sedangkan di Kawasan Eropa sudah mencapai sekitar 80-90 persen. Namun, capaian vaksinasi negara-negara yang tidak memproduksi vaksin Covid-19, tercatat masih rendah.
Di Indonesia, pemerintah menargetkan capaian vaksinasi sebesar 40 persen untuk dosis kedua pada akhir tahun ini. Tahun depan, capaian vaksinasi ditargetkan sebesar 70 persen pada kuartal II/2022.