Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hutama Karya Mulai Bangun Trans Sumatra Tahap II Pertengahan 2022

Terdapat 3 ruas yang masuk dalam tahap kedua yakni ruas Tol Betung-Tempino-Jambi, Tol Jambi-Rengat, dan Tol Rengat-Pekanbaru.
Setelah Uji Laik Fungsi (ULF) di JTTS ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) seksi 4 (Indrapuri-Blang Bintang) pada 11-18 Juni 2020, Hutama Karya telah memperoleh Surat Keputusan (SK) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tentang Penetapan dan Pengoperasian Jalan Tol Sigli Banda Aceh Seksi 4 (Indrapuri-Blang Bintang). /Hutama Karya
Setelah Uji Laik Fungsi (ULF) di JTTS ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) seksi 4 (Indrapuri-Blang Bintang) pada 11-18 Juni 2020, Hutama Karya telah memperoleh Surat Keputusan (SK) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tentang Penetapan dan Pengoperasian Jalan Tol Sigli Banda Aceh Seksi 4 (Indrapuri-Blang Bintang). /Hutama Karya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Hutama Karya akan memulai pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) tahap II sepanjang 574 kilometer (km) pada pertengahan 2022. 

Pj EVP Divisi Perencanaan Jalan Tol Hutama Karya, Iwan Hermawan mengatakan saat ini masih dilakukan pematangan desain JTTS tahap II yang mengakomodasi perubahan-perubahan akibat kondisi topografi yang geotekniknya berbeda-beda.

"Setelah desainnya matang, baru dapat dipastikan konstruksi bisa dimulai. Kira-kira pertengahan 2022," ujarnya dalam media gathering, Selasa (16/11/2021) malam. 

Total nilai investasi untuk pembangunan ruas JTTS tahap kedua ini mencapai Rp102,794 triliun.

Adapun, terdapat 3 ruas yang masuk dalam tahap kedua yakni ruas Tol Betung-Tempino-Jambi dengan total panjang 169 km dengan nilai investasi Rp25,201 triliun, ruas Tol Jambi-Rengat yang membentang 198 km dengan nilai Rp34,199 triliun dan ruas Tol Rengat-Pekanbaru sepanjang 207 km dengan nilai Rp43,474 triliun. 

"Pendanaannya salah satunya dari PMN. Untuk pembiayaan tahap II ruas JTTS ini kami terus berkoordinasi dengan pihak Kementerian Keuangan," katanya. 

Direktur Utama PT Hutama Karya Infrastruktur, Aji Prasetyanti menuturkan hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan dapat menyelesaikan pembangunan dua ruas sepanjang 24 kilometer. 

Ruas yang selesai di akhir tahun yakni Tol Binjai-Pangkalan Brandan sepanjang 12 kilometer, dan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi II yang juga tinggal 12 kilometer penyelesaian.

"Kalau dua ruas tol ini tuntas maka kami telah menyelesaikan 553 km. Saat ini ruas tol JTTS yang kami operasikan sepanjang 531 km. Kami optimistis dengan penyelesaian dua ruas tol ini, karena pembebasan lahan juga progresif dan tidak ada kendala berarti," ucapnya. 

Pada akhir tahun, Hutama Karya akan memiliki portofolio jalan tol dengan panjang total 578,65 km yang berasal dari dua ruas sepanjang 24 km yang tuntas di akhir tahun ini, ruas JTTS yang telah beroperasi sepanjang 533 km dan ruas lain yang dioperasikan perusahaan yakni Tol Akses Tanjung Priok sepanjang 11,4 km, dan Tol JORR S sepanjang 14,25 km.

Saat ini, progres fisik Tol Binjai-Pangkalan Brandan hingga saat ini mencapai 45,8 persen dengan pembebasan lahan 31,6 persen. Ruas tol ini dirancang sepanjang 58 km dan merupakan bagian dari proyek Tol Binjai-Langsa. 

Lalu ruas Sigli-Banda Aceh saat ini menunjukkan progres signifikan dengan konstruksi fisik mencapai 76,3 persen dan pengadaan tanah sebesar 97,1 persen.

"Komponen utama dari material adalah tanah agregat. Ada yang diambil dari Lampung, dan wilayah lainnya. Untuk bahan pabrikan, hampir keseluruhannya adalah lokal 100 persen," tuturnya. 

Aji juga optimistis untuk penyelesaian tahap pertama JTTS dengan panjang 1.064 km ditargetkan dapat dilakukan pada 2024 mendatang.

Adapun, ruas kontruksi tahap I yang tengah dilakukan perusahaan yakni ruas Sigli - Banda Aceh sepanjang 44 km, ruas Kisaran - Indrapura sepanjang 48 km, ruas Kuala Tanjung - Terbing Tinggi - Parapat sepanjang 143 km, ruas Sp Indralaya - Muara Enim sepanjang 121 km, ruas Sicincin - Padang sepanjang 37 km, ruas Pekanbaru - Pangkalan sepanjang 64 km, ruas Taba Penanjung - Bengkulu sepanjang 18 km, dan ruas Binjai - Pangkalan Brandan sepanjang 58 km. 

Untuk diketahui, enam ruas lainnya yang sudah beroperasi yakni Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 3 dan 4 sepanjang 30 km, Tol Medan-Binjai sepanjang 17 km, Tol Palembang-Indralaya 22 km, Tol Pekanbaru-Dumai 132 km, Tol Palembang-Indralaya 22 km, Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung 189 km, dan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar 141 km.

Sementara itu, Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Triono Junoasmono mengatakan hingga akhir tahun ini, terdapat 5 ruas di Tol Trans Sumatra yang akan beroperasi dengan total panjang 96,6 km. 

Kelima ruas tersebut yakni seksi 1 Tebing Tinggi - Indrapura di ruas tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat sepanjang 20,4 Km dengan progres konstruksi sebesar 85,38 persen per November ini. Lalu ruas tol Binjai - Langsam segmen Binjai - Stabat sepanjang 12,3 Km. Seksi tol Pekanbaru - Bekinang sta 9 - 40 di ruas tol Padang - Pekanbaru dengan panjang 40 kilometer dengan progress kontruksi 75,46 persen.

Lalu seksi Bengkulu - Taba Penanjung di ruas tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu sepanjang 17,6 Km dengan progres konstruksi sebsar 84,13 persen. 

Sementara, yang akan beroperasi di akhir tahun ini juga seksi 2 Seulimeum - Jantho di ruas tol Singli - Banda Aceh sepanjang 6,3 Km dengan progres kontruksi saat ini mencapai 97,76 persen. 

"Jadi yang akan beroperasi pada akhir tahun ini ada 5 ruas, di mana 3 ruas berada di jalur utama ruas tol Singli - Banda Aceh, ruas Binjai - Stabat, dan ruas Sigli - Banda Aceh seksi 2. Dua ruas lainnya merupakan jalur penghubung yakni ruas Bengkulu - Taba Penanjung dan ruas Pekanbaru - Bangkinang," katanya. 

Total panjang Trans Sumatra yakni 3.044 kilometer (km) yang terdiri jalur utama dan jalur penghubung. Data per November 2021, dari total panjang Trans Sumatra tersebut, yang sudah beroperasi secara keseluruhan sepanjang 673 Km

Dari total panjang Trans Sumatra sepanjang 3.044 Km, panjang jalur utama mencapai 2.121 Km. Dari total panjang jalur utama tersebut, yang sudah beroperasi di jalur utama sepanjang 651 km. "Ini sekitar 35 persen sudah selesai dan juga tersambung di jalur Trans Sumatra. Ini cukup baik sekali. Kami terus berupaya menyambung baik dari sisi selatan, tengah maupun dari utara," tuturnya. 

Untuk panjang jalur penghubung atau feeder ini sekitar 923 Km dimana saat ini yang telah beroperasi panjangnya 22 Km yakni ruas Palembang - Sp. Indralaya 22 Km.  "Sisanya jalur penghubung masih dalam proses konstruksi," ujarnya. 

Triono menuturkan pembangunan tol Trans Sumatra ini dibagi dalam 4 tahap yakni tahap pertama yang sedang dikonstruksi, lalu tahap II berada di jalur utama, saat ini sedang dalam tahap penyiapan dan tengah diupayakan pinjaman luar negeri. Tahap II ini tengah dalam tahap finalisasi penyelesain design.  

Untuk tahap III juga berada di jalur utama yakni dari Dumai - Kisaran dan Langsa - Sigli. Saat ini tahap ketiga juga  tengah dilakukan penyiapan. Sementara tahap IV berada di jalur penghubung seperti Sibolga - Parapat, 

"Ini semua kami pararel semua kami keroyok baik design, dan tanah juga sudah mulai dilakukan pembebasan sambil mencari pembiayaannya. Target kami bisa laksanakan sebelum 2024, intinya begitu tanahnya siap dan pinjaman ada kami langsung mengerjakan. Sesuai arahan Pak Menteri, kami diminta prioritaskan jalur utama Trans Sumatra sebagai backbone. Untuk tahap lainnya kita lakukan secara bertahap dan optimasi agar bisa berfungsi dengan baik. Tapi tetap kami genjot agar bisa kontruksi sebelum 2024," tuturnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper