Bisnis.com, JAKARTA – PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) telah mengubah enam gerai Giant menjadi Hero Supermarket, seiring dengan keputusan perusahaan menutup permanen lini bisnis ritel format hypermarket sejak Juli 2021. Konversi ini diikuti divestasi gerai Giant ke pihak ketiga.
“Proses perencanaan dan konversi masih terus berjalan. Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, kami akan mengubah beberapa gerai Giant menjadi Hero Supermarket dan IKEA serta mengalihkan beberapa gerai yang tersisa ke pihak ketiga,” kata kata Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk. Diky Risbianto dalam jawaban tertulis kepada Bisnis, Rabu (17/11/2021).
Diky mengatakan enam gerai baru dibuka di Jakarta, Cilegon, Banjarmasin, dan Makassar. Peralihan dari format hypermarket ke supermarket diyakini optimisme bahwa sektor peralatan rumah tangga, kesehatan dan kecantikan, serta keperluan sehari-hari untuk kelas atas memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
“Kami terus beradaptasi terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah, termasuk menurunnya popularitas format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia; sebuah tren yang juga terlihat di pasar global,” papar Diky.
Untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku berbelanja masyarakat, Diky mengatakan perusahaan telah membuka berbagai fasilitas untuk meningkatkan akses ke gerai. Diantaranya melalui kerja sama dengan platform dagang-el dan pembukaan layanan pemesanan melalui WhatsApp.
“Kami tetap berkomitmen pada bisnis ritel di Indonesia dan memiliki keyakinan kuat akan posisi sebagai peritel kompetitif yang solid dalam jangka panjang,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Direktur HERO Patrik Lindvall memperkirakan sisa 2021 masih dipenuhi tantangan. Tetapi, perusahaan tetap berkomitmen terhadap masa depan lini bisnisnya.
Gerai Hero Supermarket baru sendiri disebutnya memiliki penawaran makanan segar dengan mutu terbaik dan menyediakan beragam produk berkualitas tinggi yang berasal dari pasokan lokal maupun mancanegara.
“Kinerja penjualan underlying Hero Supermarket pada kuartal III/2021 terus terdampak oleh peningkatan pembatasan sosial yang diberlakukan pemerintah. Hal ini secara khusus mempengaruhi jumlah kunjungan pelanggan di pusat perbelanjaan,” kata Patrik.