Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Indika Energy (INDY) Kebut Proyek PLTS Atap 500 MWp

PT Indika Energy Tbk. menggeber proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap sebesar 500 megawatt peak (MWp) hingga 2025.
Rayful Mudassir
Rayful Mudassir - Bisnis.com 16 November 2021  |  13:41 WIB
Indika Energy (INDY) Kebut Proyek PLTS Atap 500 MWp
Ilustrasi petugas membersihkan PLTS atap. - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indika Energy Tbk. menggeber proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap sebesar 500 megawatt peak (MWp) hingga 2025.

CEO Indika Energy Azis Armand mengatakan bahwa perusahaan telah memulai proyek pengembangan energi baru terbarukan (EBT) tersebut sejak Maret 2021. Pengembangan PLTS atap dilakukan di wilayah anak usaha perusahaan, yakni Kideco Jaya Agung.

“Di awal tahun kami bentuk joint venture untuk PLTS atap. Diharapkan pada 2025 sudah bisa memiliki project 500 MWp,” katanya kepada Bisnis, Senin (15/11/2021).

Dia memperkirakan capex atau belanja modal yang digelontorkan untuk proyek tersebut berkisar US$250–US$350 juta. Pada Maret 2021 lalu, emiten berkode saham INDY itu juga mendirikan PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS).

Perusahaan penyedia tenaga surya terintegrasi itu dibentuk dengan kemitraan bersama pengembang solusi tenaga surya terdepan asal India, yakni Fourth Partner Energy. Di EMITS, Indika menjadi pemegang saham dengan porsi 51 persen.

“Sudah mulai sejak Maret 2021. Sudah mulai kami terapkan dan dipasang di operasional kami,” terangnya.

Melalui EMITS, Indika menyasar masyarakat yang ingin menggunakan energi surya sebagai sumber listrik. Langkah itu dilakukan INDY sebagai upaya diversifikasi bisnis non-batu bara perusahaan.

Pada paruh pertama 2021, Indika telah memasok sekitar 36 persen dari produksi batu bara untuk pasar domestik. Angka tersebut melebihi kewajiban yang ditetapkan pemerintah, yakni 25 persen dari total produksi.

“Kami berkomitmen apabila ada kontrak tertentu yang harus dipenuhi, akan kami penuhi. Kalau ada kebutuhan, ketersediaan ada, akan kami tambah, sehingga menjadi 36 persen,” terangnya.

Berdasarkan data PT PLN Persero terkait realisasi domestic market obligation (DMO) hingga Oktober 2021, Kideco Jaya Agung telah merealisasikan pemenuhan pasokan untuk pasar domestik sebesar 8,9 juta ton dari kewajiban 7,5 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

indika energy plts
Editor : Lili Sunardi

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top