Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

45.000 Gerai Ritel Bakal Jual Minyak Goreng Murah, Pembelian Dibatasi

Kemendag menyatakan pembelian minyak goreng murah bakal dibatasi bagi setiap konsumen demi mencegah aksi penimbunan.
Ilustrasi minyak goreng murah
Ilustrasi minyak goreng murah

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebutkan 45.000 gerai ritel modern bakal menjual minyak goreng kemasan sederhana dengan harga di bawah pasaran. Minyak goreng bakal dijual dengan harga Rp14.000 per liter.

Lutfi mengatakan minyak goreng harga khusus ini merupakan hasil kerja sama produsen minyak nabati Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI), dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Sebanyak 11 juta liter akan dipasarkan dengan harga tersebut sampai akhir tahun.

“Kami sudah mengimbau asosiasi produsen minyak goreng untuk memberikan harga khusus. Jadi mereka sudah setuju dengan Aprindo untuk mendistribusikan 11 juta liter minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp14.000 per liter,” kata Lutfi di sela-sela pelaksanaan Rakornas HBKN, dikutip Selasa (16/11/2021).

Lutfi mengatakan pembelian minyak goreng murah bakal dibatasi bagi setiap konsumen demi mencegah aksi penimbunan.

Hasil pemantauan Kemendag memperlihatkan bahwa rata-rata harga minyak goreng per 12 November 2021 tercatat sebesar Rp16.500 per liter untuk minyak goreng curah, Rp16.800 per liter untuk minyak goreng kemasan sederhana, dan Rp18.300 per liter untuk minyak goreng kemasan premium. 

“Namun penjualannya terbatas, yakni 1 kemasan per hari per orang. Akan disebarkan di 45.000 gerai di seluruh Indonesia sampai akhir tahun. Ini untuk membantu situasi di tengah kenaikan harga CPO,” katanya.

Harga acuan minyak goreng kemasan sederhana dalam Permendag No. 7/2020 dipatok Rp11.000 per liter. Lutfi mengatakan harga tersebut ditetapkan dengan ketika harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di kisaran US$500 sampai US$600 per ton, padahal harga CPO internasional telah menembus US$1.100 per ton.

Saat ini, harga CPO Dumai dilaporkan sebesar Rp12.700 per liter atau naik 5,06 persen dibandingkan dengan bulan lalu. Lutfi juga mengisyaratkan soal rencana penyesuaian kebijakan bea keluar dan perpajakan untuk CPO demi memastikan pasokan dan harga di dalam negeri terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper