Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Bawang Putih di Pasar Menipis, Kemendag: Realisasi Impor Lelet

Kemendag menyebut stok bawang putih di pasar menipis seiring dengan realisasi impor yang lelet.
Pedagang menunjukan bawang putih di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Abdurachman
Pedagang menunjukan bawang putih di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberikan sinyal stok bawang putih ke pasar kian menipis seiring dengan importasi yang lambat.

Direktur Bahan Pokok dan Barang Penting Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Bambang Wisnubroto mengatakan hasil pantauan yang dilakukan di 19 pasar induk di seluruh Indonesia mendapati pasokan bawang putih yang makin tipis. Rata-rata pasokan bawang putih ke pasar induk saat ini hanya 179 ton per minggu atau 3,13% di bawah pasokan normal sebesar 191 ton per minggu.

"Ini tentunya menjadi indikasi bahwa secara pemenuhan dalam negeri dari sisi importasi memerlukan akselerasi," ujar Bambang dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, dikutip Selasa (6/5/2024).

Adapun data Kemendag per 3 Mei 2024 tercatat realisasi impor bawang putih baru mencapai 112.143 ton atau 45,9% dari total izin impor yang diterbitkan sebanyak 244.194 ton. Artinya, realisasi impor saat ini baru mencapai 17,38% dari total alokasi impor bawang putih tahun ini sebanyak 645.025 ton.

Bambang menyebut, kebutuhan bawang putih secara bulanan sekitar 55.000 ton. Dengan begitu, menurut Bambang, untuk memenuhi kebutuhan bawang putih selama Maret - Mei 2024 diperlukan sekitar 165.000 ton. Di sisi lain, realisasi impor bawang putih pun hingga awal Mei masih di bawah angka kebutuhan tersebut.

"Harusnya minimal yang sudah masuk ke dalam negeri itu 165.000 ton untuk memenuhi kebutuhan selama tiga bulan ini," jelasnya.

Importasi bawang putih yang seret terjadi beriringan dengan persoalan syarat impor yang kerap dianggap menyulitkan para importir. Sejak paruh kedua tahun lalu, Ombudsman bahkan telah menyoroti dugaan maladministrasi yang terjadi dalam penerbitan izin impor di Kemendag, maupun penerbitan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) dan syarat wajib tanam, di Kementan. 

Namun, tindakan korektif telah dilakukan Kemendag untuk penerbitan izin impor, sementara komitmen Kementan dalam melalukan tindakan korektif masih dipertanyakan.

Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (6/5/2024) pukul 07.10 WIB, aneka bawang seperti bawang merah dan bawang putih turut parkir di level tinggi, masing - masing naik 3,58% menjadi Rp52.130 per kg dan naik 8,59% menjadi Rp46.910 per kg.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) mengeklaim bakal memantau secara intensif program wajib tanam bawang putih di kalangan importir. 

Setidaknya 100 improtir yang mengantongi rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) pada 2023-2024 telah mengikuti evaluasi dan asistensi program wajib tanam bawang putih dari Kementan.

Para importir diwajibkan tanam bawang putih minimal 5% dari volume impor yang diberikan. Ketentuan wajib tanam bawang putih diatur dalam Permentan No. 46/2019 tentang Pengembangan Komoditas Hortikultura Strategis.

Dalam evaluasi dan asistensi importir bawang putih, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, program wajib tanam diberlakukan agar Indonesia tidak selamanya menggantungkan pasokan bawang putih dari negara lain. Musababnya, ancaman ketersediaan pangan global juga dianggap nyata.

"Kita tidak boleh main-main atau setengah hati. Harus totalitas menjaga produksi pangan nasional. Negeri ini tidak boleh terlalu tergantung dengan produksi negara lain, termasuk bawang putih," ujar Amran dalam keterangan resmi, dikutip Senin (6/5/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper