Bisnis.com, JAKARTA - Saham Tesla Inc., anjlok 15,4 persen dalam sepekan setelah CEO Elon Musk merealisasikan rencananya untuk menjual saham senilai US$5,7 miliar atau sekitar Rp79,8 triliun (kurs Rp14.000 per dolar AS).
Dilansir CNBC pada Jumat (12/11/2021), pekan ini menjadi yang terburuk bagi performa Tesla dalam 20 bulan terakhir. Bahkan, ini menjadi saham terburuk yang mencatatkan penurunan setelah Maret 2020 ketika pandemi mengocok pasar di AS.
Nasdaq mencatat, Tesla menutup perdagangan turun 2,8 persen pada Jumat. Kendati demikian, saham tesla masih tumbuh 46 persen secara tahunan dengan penutupan harga US$1.229,91 pada 4 November 2021.
Sebelumnya, Bloomberg melaporkan rangkaian penjualan saham Tesla Inc., oleh Elon Musk dilakukan dalam empat hari berturut-turut.
Total saham yang telah dijual oleh CEO Elon Musk setelah jajak pendapat publik menjadi sekitar US$5,7 miliar. Orang terkaya di dunia itu menjual 639.737 saham pada Kamis senilai sekitar US$687 juta, menurut pengajuan peraturan.
Dia melepas US$5 miliar saham pada awal pekan ini setelah bertanya kepada pengikut Twitter-nya apakah dia harus menjual 10 persen saham Tesla-nya. Saat ini Musk masih memiliki 167 juta lembar saham Tesla.
Baca Juga
Berdasarkan dokumen pengajuan ke regulator bursa AS, Elon Musk melepas saham senilai sekitar US$1,1 miliar. Dokumen tersebut menyebutkan, saham tersebut dijual semata-mata untuk memenuhi kewajiban pemotongan pajak pelapor terkait dengan pelaksanaan opsi saham.