Bisnis.com, JAKARTA – Chief Executive Officer Tesla Inc. Elon Musk menggunakan 2,15 juta opsi saham pada perusahaan mobil listrik tersebut untuk kemudian menjual sahamnya.
Mengutip Bloomberg, Kamis (11/11/2021), aksi penjualan saham ini dilakukan tak lama setelah Elon Musk mengadakan pemungutan suara melalui Twitter yang menanyakan para pengikutnya apakah dia harus menjual sebagian dari sahamnya.
Berdasarkan dokumen pengajuan ke regulator bursa AS, Elon Musk pada Senin menggunakan opsi saham dengan harga US$6,24 per kontrak. Dia kemudian menjual 934.000 saham dan mengumpulkan dana sekitar US$1,1 miliar. Nilai ini setara Rp15,72 triliun jika menggunakan kurs Rp14.299 per dolar AS.
“Saham tersebut dijual semata-mata untuk memenuhi kewajiban pemotongan pajak pelapor terkait dengan pelaksanaan opsi saham,” kata dokumen tersebut. Kontrak yang berasal dari penghargaan opsi saham Tesla yang diterima Musk pada 2012, akan berakhir pada Agustus tahun depan.
Saham Tesla ditutup pada harga US$1.067,95 pada Rabu (10/11/2021) waktu setempat, setelah jatuh hampir 13 persen selama pekan ini.
Aksi ini adalah penjualan pertama miliarder itu sejak 2016, ketika dia terakhir menggunakan opsi saham dan melikuidasi beberapa sahamnya yang baru diakuisisi untuk menutupi pajak penghasilan sekitar US$590 juta.
Baca Juga
Penjualan saham itu didorong oleh jajak pendapat 6 November yang dilakukan Musk di Twitter, mengatakan bahwa "akhir-akhir ini banyak yang dibuat dari keuntungan yang belum direalisasi sebagai sarana penghindaran pajak, jadi saya mengusulkan untuk menjual 10 perse saham Tesla saya." Adapun hampir 58 persen dari 3,5 juta suara mendukung penjualan saham tersebut.
Elon Musk di usianya yang 50 tahun adalah orang terkaya di dunia dengan kekayaan hampir US$300 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index. Saham biasa di Tesla berkontribusi sekitar 60 persen dari kekayaan tersebut. Itu menunjukkan Musk dapat melakukan penjualan tambahan untuk memenuhi janjinya.