Bisnis.com, JAKARTA - Saham Tesla yang terdaftar di Bursa Frankfurt anjlok hingga 9 persen pada awal perdagangan Senin seiring dengan kemungkinan Musk menjual 10 persen sahamnya setelah melakukan jajak pendapat di Twitter.
Dilansir Channel News Asia pada Senin (8/11/2021), saham Tesla turun hingga 7,9 persen menjadi 980 euro atau US$1.135 per saham pada 7.31 pagi waktu Jerman. Sementara itu, saham yang terdaftar di AS naik 73,2 persen sepanjang tahun ini. Adapun, Nasdaq Composite Index mencatatkan kenaikan 23,9 persen.
Sampai 30 Juni, kepemilikan saham Musk di Tesla mencapai sekitar 170,5 juta saham dan penjualan 10 persen akan berjumlah mendekati US$21 miliar berdasarkan penutupan pada Jumat.
Ditambah dengan opsi saham, total kepemilikan Musk di perusahaan pembuat mobil listrik ini mencapai 23 persen.
Sebelumnya, CNBC melaporkan, opsi berakhir pada Agustus tahun depan. Namun, Musk harus membayar pajak penghasilan atas keuntungan tersebut.
Oleh karena opsi saham dikenai pajak sebagai imbalan atau kompensasi karyawan, opsi tersebut akan dikenakan pajak pada tingkat pendapatan teratas sebesar 37 persen ditambah pajak investasi bersih 3,8 persen.
Baca Juga
Musk juga harus membayar tarif pajak tertinggi 13,3 persen di California sejak opsi diberikan dan sebagian besar diperoleh saat dia menjadi wajib pajak California.
Jika digabungkan, tarif pajak negara bagian dan federal akan menjadi 54,1 persen. Jadi, total tagihan pajak atas opsinya dengan harga saat ini akan menjadi US$15 miliar.
Sebelumnya, Musk sempat melempar pertanyaan kepada 62,7 juta pengikutnya di Twitter, apakah dia perlu menjual 10 persen saham Tesla holdings.
"Banyak akhir-akhir ini yang membuat keuntungan yang belum terealisasi sebagai sarana penghindaran pajak, jadi saya mengusulkan untuk menjual 10 persen saham Tesla saya," cuitnya.
Senat Demokrat AS telah mengajukan pengenaan pajak bagi saham para miliarder dan aset yang dapat diperdagangkan lainnya untuk membantu membiayai agenda belanja sosial Presiden Joe Biden dan menutup celah yang memungkinkan orang-orang kaya ini menunda pajak capital gain tanpa batas.