Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral Singapura menjajaki penyusunan mata uang digital, meski masih meyakini uang tunai masih akan bertahan lama.
Managing Director Otoritas Moneter Singapura Ravi Menon mengatakan kendati meyakini manfaat memiliki mata uang digital, hal itu tidak cukup menjanjikan.
Uang tunai akan bertahan untuk waktu yang cukup lama dan kemungkinan penggantian mata uang dengan uang digital asing adalah memiliki "risiko [kegagalan] yang jauh," katanya seperti dikutip Bloomberg pada Selasa (9/11/2021).
Dengan nama kode “Project Orchid,”, proyek ini akan fokus pada infrastruktur teknologi dan kompetensi teknis yang dibutuhkan untuk mengeluarkan dolar Singapura digital, kata Menon. Proyek ini akan bekerja sama dengan sektor swasta, katanya.
Pernyataan Menon mencerminkan dilema bank sentral di seluruh dunia yang melihat cryptocurrency menjadi semakin penting dari sudut pandang sistemik, dan menyaksikan keuangan terdesentralisasi (DeFi) menantang peran perantara lembaga keuangan.
China telah menciptakan kemajuan signifikan dengan e-yuan, yang telah mengalami banyak uji coba, dibandingkan negara-negara dari AS hingga Inggris dan Jepang yang masih berunding.
Baca Juga
“Penerbitan CBDC ritel pada akhirnya lebih merupakan pertimbangan sosial ekonomi daripada pertimbangan moneter,” kata Menon.