Bisnis.com, JAKARTA – Saham Singapore Telecommunications Ltd. (Singtel) melonjak setelah konsorsiumnya dengan Grab Holdings Inc. mendapat lisensi untuk menjalankan bank digital secaral penuh di Singapura.
Dilansir Bloomberg pada Senin (7/12/2020), operator telekomunikasi Singapura itu naik sebanyak 11 persen pada awal perdagangan, terbesar sejak Oktober 2008. Bank digital penuh akan diizinkan untuk menghimpun dana masyarakat dan menyediakan layanan perbankan baik untuk pelanggan ritel dan korporasi.
Menyusul ijin ini , Grab-Singtel akan merekrut 200 orang sebelum peluncuran bank virtual pada awal 2022. Singtel menyediakan layanan seluler, broadband fiber dan TV, dan memiliki porsi 40 persen dari kemitraan tersebut.
Sementara itu, Sea Ltd. yang sahamnya terdaftar di bursa AS, adalah entitas kedua yang mendapatkan lisensi bank penuh. Saham Sea naik 8,3 persen pada hari Jumat, kenaikan terbesar dalam sekitar empat bulan terakhir.
Selain kedua entitas tersebut, Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) juga memberikan lisensi bank digital kepada Sea Ltd. dan konsorsium yang melibatkan Greenland Financial Holdings Group Co. China.
Dilansir Bloomberg, Singapura bergabung dengan Inggris dan Hong Kong dalam membuka sistem perbankan murni digital, di tengah upaya memasukkan inovasi dan persaingan ke dalam pasar yang didominasi oleh perbankan konvensional.
Izin ini telah dinantikan mengingat status Singapura sebagai pusat pengelolaan kekayaan yang berkembang pesat dan pintu gerbang ke Asia Tenggara, mengingat pasar pinjaman digital diperkirakan akan meningkat empat kali lipat dalam lima tahun ke depan.
"Mengikuti proses lisensi perbankan digital yang sangat kompetitif di Hong Kong baru-baru ini, bank digital di Singapura sekarang akan menjadi salah satu yang pertama memanfaatkan pasar Asia Tenggara yang sedang booming," kata partnet utama sektor teknologi untuk Asia Pasifik di Herbert Smith Freehills, Mark Robinson, seperti dikutip Bloomberg.
“Negara-negara lain di kawasan ini akan mengikuti, termasuk Malaysia, karena layanan keuangan terus menuju liberalisasi dan digitalisasi yang lebih besar,” lanjutnya.
Bank digital yang beroperasi penuh akan diizinkan untuk membuka simpanan dan menyediakan layanan perbankan untuk pelanggan ritel dan korporat. Bank digital wholesale hanya dapat menargetkan bisnis kecil dan menengah dan segmen non-konsumer lainnya. Keempat bank digital tersebut diharapkan mulai beroperasi awal 2022.