Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdongkrak Ekspor Komoditas, Asosiasi Prediksi Pengiriman Kargo Curah Melesat di Akhir Tahun

Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) memperkirakan pengiriman kargo curah bakal melonjak melampaui kinerja peti kemas, seiring dengan kinerja ciamik dari ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan batu bara.
Ilustrasi kapal kontainer/ Bloomberg
Ilustrasi kapal kontainer/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) memperkirakan pengiriman kargo curah bakal melonjak melampaui kinerja peti kemas, seiring dengan kinerja ciamik dari ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan batu bara.

Ketua Umum ABUPI Aulia Febrial Fatwa menjelaskan bahwa hingga akhir tahun ini kinerja pengiriman peti kemas tak akan sehebat kargo curah, karena masih terkendala dengan isu kelangkaan peti kemas.

Saat ini, para agen pelayaran internasional (Main Line Operator/MLO) baru memulai proses pengembalian kontainer kosong ke Indonesia, dengan harapan bisa memenuhi permintaan para pelaku.

Di sisi lain, persoalan baru timbul saat ketersediaan kontainer sudah mulai mengalir, yakni ketiadaan kapal. Banyak kapal yang mengantre di sejumlah pelabuhan besar, seperti di China dan Amerika Serikat (AS) yang belum kembali untuk mengangkut barang.

“Sampai akhir tahun ini, justru akan ada peningkatan untuk ekspor kargo curah. Sampai Desember 2021 dan akan bergerak terus, karena pengiriman batu bara, CPO, kemudian ekspor mineral masih tinggi, sehingga pada saat ekspor dengan peti kemas mengalami hambatan, impor kita mengalami shortage, tapi di sisi lain ekspor curah meningkat. Ini kan bagus,” katanya, Senin (8/11/2021).

Aulia menjelaskan, dengan kondisi meningkatnya kinerja kargo curah, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan dari ekspor peti kemas. Kinerja kargo curah juga bisa melengkapi dan menutupi kekurangan dari kinerja kargo kontainer yang mengalami kontraksi.

Aulia juga menyebutkan bahwa kinerja angkutan laut untuk kargo curah mengalami lonjakan sepanjang 2021, berbeda dengan melesunya kinerja akibat isu kelangkaan kontainer.

Hal itu pun menimbulkan anomali, karena kinerja kargo kontainer mengalami kontraksi, dan ternyata Indonesia masih bisa meraup potensi pertumbuhan dari pergerakan kargo yang sifatnya curah, karena tingginya ekspor nikel, batu bara, hingga CPO.

“Pertengahan 2021 ini ternyata kita mengalami lonjakan yang cukup tinggi untuk flowing kargo yang sifatnya curah, di mana ekspor nikel naik, ekspor batu bara naik, dan semua pada mengejar. Tongkang-tongkang semua dikerahkan untuk mengejar. Kemudian, CPO juga bergerak naik,” ujarnya.

Menurutnya, pelabuhan di Indonesia pun harus memacu dua karakteristik dari sektor peti kemas dan curah. Dengan demikian, kinerja angkutan kargo laut bisa menjadi lebih baik.

“Tren ke depan memang kargo Curah. Dari dulu sampai sekarang mungkin juga sampai beberapa tahun ke depan. Akan tetapi, jangan lupakan kargo curah masih juga mendominasi,” terangnya.

Bahkan, kargo curah juga telah mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada awal tahun ini, pada saat Indonesia mengalami kontraksi karena gelombang kedua pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper