Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom: Pemerintah Harus Siapkan Kebijakan Pasca Diskon PPnBM Berakhir

Pemerintah harus mulai mempersiapkan kebijakan baru, karena periode insentif PPnBM akan segera berakhir, agar tren penjualan kendaraan bermotor tidak tiarap setelah insentif itu berakhir.
Petugas berdiri di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/2/2021). /Antara Foto-Aprillio Akbar.
Petugas berdiri di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/2/2021). /Antara Foto-Aprillio Akbar.

Bisnis.com, JAKARTA — Institute for Development of Economics and Finance atau Indef menilai bahwa pemerintah perlu menyiapkan kebijakan terkait penjualan kendaraan bermotor setelah periode insentif pajak pembelian barang mewah atau PPnBM selesai. Naiknya penjualan kendaraan bermotor dinilai masih bertumpu terhadap insentif itu.

Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef Eisha M. Rachbini menjelaskan bahwa penjualan kendaraan bermotor memang meningkat tajam pada kuartal II/2021 lebih dari 200 persen, tetapi kemudian melambat pada kuartal III/2021. Menurutnya, perlambatan penjualan dipengaruhi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), yang di beberapa wilayah mencapai Level 4.

Menurutnya, penjualan kendaraan bermotor masih dapat berjalan pada kuartal III/2021 karena adanya insentif PPnBM. Namun, Eisha menilai bahwa pemerintah harus mulai mempersiapkan kebijakan baru, karena periode insentif PPnBM akan segera berakhir, agar tren penjualan kendaraan bermotor tidak tiarap setelah insentif itu berakhir.

"Yang perlu dipikirkan, kalau memang masih menginginkan industri ini tumbuh ketika PPnBM dicabut, pemerintah harus memikirkan bagaimana arahnya," ujar Eisha pada akhir pekan lalu.

Menurutnya, pemerintah harus mempertimbangkan kebijakan penjualan kendaraan bermotor dari sejumlah aspek, mulai dari kebutuhan dan daya beli masyarakat, efek berantai bagi perekonomian, hingga isu lingkungan.

Indef menilai bahwa isu lingkungan perlu menjadi perhatian penting karena Indonesia sudah menyatakan komitmen untuk menekan emisi karbon.

"Harus ada langkah-langkah yang ditempuh, misalkan sekarang kewajiban zero net emmision perkembangannya [kebijakan penjualan kendaraan bermotor] diarahkan ke sana," ujarnya.

Selain penjualan, pemerintah pun perlu mengawal kebijakan produksi kendaraan bermotor dengan mendorong pengembangan kendaraan listrik. Meskipun pengembangannya di dalam negeri, hingga penjualannya masih memerlukan waktu, langkah persiapan harus ada sejak dini.

Di sisi lain, Direktur PT Sedaya Multi Investama (Astra Financial) Handoko Liem menjelaskan bahwa pihaknya mendukung langkah pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Pihaknya yang merupakan sayap bisnis Astra di bidang keuangan menyatakan akan mendorong penyediaan layanan jasa keuangan untuk penjualan kendaraan bermotor.

Menurutnya, pameran Gaikindo Indonesia International Auto Shom (GIIAS) dapat menjadi momentum untuk meningkatkan penjualan kendaraan. Gelaran itu dapat menjadi ajang untuk memanfaatkan insentif PPnBM.

"Penjualan kendaraan bermotor mulai tumbuh, bukan hanya untuk pribadi tetapi juga menunjang usaha," ujar Handoko pada Senin (8/11/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper