Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belum Optimal, Pertamina Ingin Genjot Pemanfaatan Panas Bumi di Indonesia

PT Pertamina (Persero) ingin mengoptimalkan pemanfaatan panas bumi (geothermal) sebagai salah satu kunci energi terbarukan di Indonesia.
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) ingin mengoptimalkan pemanfaatan panas bumi (geothermal) sebagai salah satu kunci energi terbarukan di Indonesia.

Dengan total kapasitas terpasang 2.133 megawatt (MW), Indonesia merupakan negara dengan potensi panas bumi terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat.

“Tetapi pemanfaatan cadangan sumber daya tersebut kurang dari 10 persen, sehingga sangat potensial untuk meningkatkan kapasitas dan pemanfaatan energi panas bumi,” kata Direktur Utama PT Pertamina Power Indonesia Dannif Danusaputro ketika berbicara dalam talkshow daring yang diselenggarakan Indonesia Pavilion di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Senin (8/11/2021).

Berdasarkan lanskap nasional, Indonesia memiliki cadangan panas bumi yang lokasinya tersebar, tetapi sebagian besar permintaan ada di Sumatera dengan kapasitas terpasang 0,7 GW dari potensi 9,1 GW; Jawa dengan kapasitas terpasang 1,3 GW dari potensi 9,1 GW; dan Bali dengan kapasitas terpasang 0,01 GW dari potensi 1,7 GW.

Mengingat pemanfaatan cadangan panas bumi yang masih sangat rendah, Pertamina akan menjajaki peluang besar untuk memanfaatkan sumber energi terbarukan tersebut.

“Ini juga untuk membantu realisasi bauran energi Indonesia, yang sejalan dengan strategi energi nasional untuk meningkatkan EBT [energi baru terbarukan] dari level saat ini di bawah 30 persen menjadi 24 persen di 2030. Panas bumi akan menjadi kunci untuk itu,” tutur Dannif.

Sebagai salah satu sumber energi terbarukan, panas bumi dikenal sebagai satu-satunya EBT yang tidak bersifat intermittent dan dapat dijadikan sebagai base load.

Dengan faktor ketersediaan rata-rata 90 persen dan faktor kapasitas 70 persen, panas bumi dapat menjadi pasokan energi yang stabil dan tidak terganggu oleh faktor alam seperti cuaca.

Panas bumi juga memiliki biaya yang kompetitif dibandingkan dengan sumber EBT lainnya. Biayanya 20–40 persen lebih efektif dibandingkan dengan EBT lainnya, terutama dengan kebutuhan storage yang untuk tenaga surya atau tenaga angin.

Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan panas bumi, Pertamina saat ini sedang melakukan konsolidasi aset panas bumi bersama dengan BUMN lain dan badan pemerintah untuk mengembangkan bisnis panas bumi.

Pembentukan holding panas bumi diharapkan dapat menjadi salah satu katalis untuk mewujudkan panas bumi sebagai green innovation engine di Indonesia, yang dapat berkontribusi pada pencapaian komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca, serta sebagai green base load yang dapat menggantikan energi fosil.

Hal itu juga dapat membantu percepatan pengembangan panas bumi dengan penambahan kapasitas terpasang dari perusahaan sebesar 1,2 GW hingga 2030, serta mendukung target pencapaian Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

“Kami yakin ini akan bermanfaat tidak hanya bagi kami sebagai pelaku bisnis, tetapi juga untuk kontribusi komitmen NDC Indonesia. Indonesia berperan penting dalam dekarbonisasi global ini, dan panas bumi merupakan salah satu sumber energi terbarukan utama yang perlu terus kita kejar dan produksi,” kata Dannif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Lili Sunardi
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper