Bisnis.com, JAKARTA - Ekspansi kinerja industri manufaktur tahun ini berpeluang menyamai pertumbuhan sebelum pandemi. Namun demikian, hal itu belum cukup untuk mengindikasikan industri bekerja secara optimal.
Peneliti di Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Indef Ahmad Heri Firdaus mengatakan pertumbuhan industri manufaktur seharusnya harus didorong untuk melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.
"Secara umum pertumbuhan manufaktur itu bisa kembali ke sebelum pandemi. Masalahnya pertumbuhan sebelum pandemi belum optimal, harusnya lebih tinggi lagi," kata Heri kepada Bisnis, Minggu (7/11/2021).
Pertumbuhan industri manufaktur pada kuartal III/2021 tercatat 3,68 persen, sedikit di atas ekspansi ekonomi nasional 3,51 persen.
Angka itu melambat dari pertumbuhan pada kuartal II/2021 sebesar 6,91 persen. Adapun pada kuartal I/2021 industri manufaktur masih terkontraksi -0,71
Heri mengatakan angka kuartal III/2021 belum secara kuat mengindikasikan bahwa pertumbuhan industri pada tahun ini dapat melampaui ekonomi nasional.
Baca Juga
Adapun untuk mencapai kinerja optimal, lanjutnya, yang perlu dilakukan adalah memperkuat struktur industri dengan mengoptimalkan strategi substitusi impor.
Selain itu, upaya penghiliran yang saat ini terus dilakukan lambat laun harus bergeser ke industri inovatif dan berteknologi tinggi.
Dengan situasi pandemi di dalam negeri yang mulai kondusif dan operasi industri berangsur normal, pemerintah bisa mengupayakan akselerasi kinerja industri di atas pertumbuhan ekonomi.
"Di triwulan 3 ini agak lumayan bergeliat, tetapi belum bisa jadi patokan yang kuat. Coba kita lihat sepanjang 2021, harusnya sektor industri bisa tumbuh lebih dari pertumbuhan ekonomi," ujarnya.