Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Mitra Dagang Utama Tumbuh Positif Topang Kinerja Ekspor RI

Ekonomi mitra dagang yang positif turut membantu kinerja ekspor Indonesia pada kuartal III/2021, di mana net ekspor Indonesia masih tumbuh 1,23 persen (yoy) di periode ini.  
Suasana Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Suasana Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan seperti halnya Indonesia, sebagian besar negara mitra dagang utama juga tumbuh positif secara tahunan (year-on-year/yoy), tetapi lebih rendah dibandingkan dengan kuartal II/2021.

Hal ini turut membantu kinerja ekspor Indonesia pada kuartal III/2021, di mana net ekspor Indonesia masih tumbuh 1,23 persen (yoy) di periode ini.  

"Perekonomian negara mitra dagang utama kita yang menjadi tujuan eskpor Indonesia, pada triwulan III/2021 ini juga menunjukkan pertumbuhan ekonomi positif," kata Margo pada konferensi pers, Jumat (5/11/2021).

Dia menjabarkan mitra dagang utama Indonesia terbesar yaitu China, ekonominya tumbuh sebesar 4,9 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal III/2021, melambat dibandingkan dengan kuartal II/2021.

Lalu, Amerika Serikat (AS) juga tumbuh 4,9 persen (yoy), dan turut melambat dibandingkan dari kuartal sebelumnya. Perekonomian Singapura tumbuh 6,5 persen (yoy) dan melambat, begitu pula Korea Selatan tumbuh 4 persen (yoy), Hong Kong tumbuh 5,4 persen (yoy), dan Uni Eropa tumbuh 3,9 persen (yoy).

Hanya Vietnam yang disebutkan oleh Margo, tumbuh negatif atau terkontraksi sebesar -6,2 persen (yoy) pada kuartal III/2021. Secara kuartalan, ekonomi Vietnam kuartal II/2021 justru tumbuh positif sebesar 6,6 persen (yoy).

"Seperti kita ketahui, di Vietnam ini selama bulan Juli, Agustus, September, selama satu kuartal penuh ada pengetatan mobilitas sehingga berdampak besar pada perekonomian Vietnam sehingga terkontraksi 6,2 persen," jelas Margo.

Menurut Margo, perekonomian global secara umum mengalami perbaikan. Hal ini terlihat dari indikator Purchasing Managers' Index (PMI) secara global dari Juli-September, angkanya di atas 50.

Selanjutnya, perkembangan harga komoditas untuk makanan dan pertambangan juga turut meningkat baik secara tahunan (yoy) dan kuartalan (qtq) di pasar internasional.

"Harga komoditas baik untuk makanan seperti minyak kelapa sawit, coklat, dan kopi, serta beberapa komoditas hasil tambang seperti timah, nikel, dan aluminium," pungkasnya.

Adapun, harga komoditas dan kondisi ekonomi negara mitra dagang ini berpengaruh besar pada ekspor Tanah Air. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper