Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PM Fumio Kishida Berhasil Amankan Kursi Mayoritas untuk LDP

LDP berhasil memenangkan 261 kursi untuk mempertahankan mayoritas dari 465 kursi di majelis rendah. Hasil pemungutan suara pada Senin menunjukkan bahwa jumlah tersebut lebih rendah ketimbang saat pembubaran parlemen dengan jumlah kursi 276.
Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida /REUTERS-Baek Seung-ryol-Yonhap
Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida /REUTERS-Baek Seung-ryol-Yonhap

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berhasil memperkuat pemerintahannya dengan unggulnya Partai Demokratis Liberal (LDP) dalam pemilihan umum pada Minggu (31/10/2021).

Dilansir Bloomberg pada Senin (1/11/2021), Kishida berhasil melewati ujian pertama partainya yang sempat diprediksi akan menghadapi skenario terburuk.

LDP berhasil memenangkan 261 kursi untuk mempertahankan mayoritas dari 465 kursi di majelis rendah. Hasil pemungutan suara pada Senin menunjukkan bahwa jumlah tersebut lebih rendah ketimbang saat pembubaran parlemen dengan jumlah kursi 276.

Pasar saham ikut merasakan euforia LDP dengan indeks patokan Topix yang naik 1,8 persen pada pagi hari dan Nikkei 225 Stock Average merangkak lebih dari 2 persen. Sementara itu, yen melemah 0,2 persen pada pukul 12.54 siang di Tokyo.

Awalnya, pada poling yang dilakukan oleh Yomiuri dan Nikkei menyebutkan bahwa sosok Kishida yang tidak populer akan kesulitan untuk meneruskan Yohisihide Suga tanpa bantuan koalisi mitranya, Komeito yang memperoleh 32 kursi di parlemen.

"LDP telah memenangkan [kursi] mayoritas dan mendapat keyakinan dalam pengambilan suara ini. Dan sekarang saya sangat bersyukur," kata Khisida kepada para reporter.

Kursi yang didapatkan LDP dalam Pemilu kali ini menjadi yang paling kecil sejak Shinzo Abe memimpin partai haluan kanan keluar dari oposisi dan kembali ke pemerintahan pada 2012.

Dengan kursi yang lebih sedikit, akan lebih sulit bagi Kishida untuk mewujudkan misinya dalam meningkatkan upah, melawan ketidaksetaraan, dan belanja besar pada stimulus ekonomi.

Kishida akan menghadapi tekanan untuk membangun kembali peringkat kepuasan kabinet dalam menghadapi pemilihan suara majelis tinggi pada tahun depan. Mantan menteri luar negeri ini juga kalah populer dengan Menteri Vaksin Taro Kono yang juga diusung oleh LDP.

Namun demikian, aliansi yang sudah terjalin lama antara Kishida dan Komeito akan membantunya dalam menghadapi masalah. Kini, PM Jepang telah menurunkan harapannya menjelang pemungutan suara dan mengatakan fokus utamanya adalah memenangkan mayoritas untuk koalisi.

"Saya rasa [Kishida] akan baik-baik saja. Sesaat setelah dia menjadi perdana menteri, dia mendefinisikan kemenangan pemilu sebagai mengamankan [kursi] mayoritas," kata profesor politik New York University Amy Catalinac.

Koalisi yang berkuasa juga harus berupaya memperkuat ekonomi yang kemungkinan menyusut selama musim panas karena lonjakan kasus Covid-19 dan masalah kemacetan pasokan, menurut perkiraan beberapa ekonom.

Kishida telah berjanji untuk menyusun langkah-langkah senilai puluhan triliun yen segera setelah pemungutan suara. Dia mengatakan kepada NHK pada Minggu malam bahwa dia ingin mengeluarkan anggaran tambahan pada akhir tahun.

“Jika tingkat dukungannya turun dan dia tidak pandai menjawab pertanyaan di parlemen, orang akan berpikir [LDP] tidak bisa melawan pemilihan majelis tinggi dengan [Kishida] di pucuk pimpinan dan itu seperti pendahulunya Suga,” kata Shigenobu Tamura, seorang analis politik dan mantan staf LDP.

Kishida kemungkinan akan mengganti satu personel yang merupakan sekutu dekat Shinzo Abe, Sekjen LDP Akira Amari, seperti diberitakan oleh surat kabar Mainichi.

Amari telah kalah dalam pemilihan di daerah pemilihannya, meskipun dia mempertahankan kursi parlemen melalui sistem perwakilan proporsional.

Adanya jarak dengan Amari menunjukkan penekanan yang lebih sedikit pada pertumbuhan ekonomi dan lebih pada distribusi buahnya, menurut Naomi Muguruma, analis senior Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities.

Secara keseluruhan, hasil pengambilan suara tampaknya menjadi langkah untuk membantu Kishida menghindari "pintu putar" di mana enam perdana menteri sebelumnya pada 2007-2012. Seperti diketahui, Suga hanya bertahan 1 tahun dan Abe memecahkan rekor.

Adapun oposisi dari Partai Demokrat Konstitusional Jepang (CDP) memilih bersekutu dengan partai-partai kecil untuk mengajukan calon di banyak daerah pemilihan. Namun, strategi itu gagal. CDP memenangkan 96 kursi, turun dari 109 yang dipegangnya ketika parlemen dibubarkan, berdasarkan laporan NHK.

Salah satu pemenang terbesar adalah Ishin, partai oposisi konservatif yang belum bergabung dalam pakta dengan CDP. Mereka berhasil menguasai 41 kursi, naik empat kali lipat dan menjadi partai terbesar ketiga di parlemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper