Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia merupakan pasar yang sangat menarik bagi industri FMCG (Fast Moving Consumer Goods).
Satu hal menarik dari industri FMCG di Indonesia adalah, dari estimasi 4,5 Juta jumlah Outlet nasional, hampir 80% nya merupakan tipe Tradisional yang di dominasi oleh toko kelontong dan warung.
Toko-toko ini tersebar di kota besar/kecil sehingga perusahaan masih memerlukan banyak bantuan dari Tim Lapangan (SPG/SPB, Salesman, Merchandiser, Canvasser) untuk memastikan distribusi, ketersediaan, hingga pemajangan, pemesanan dan penjualan produknya di toko.
Masalahnya, masih banyak perusahaan yang menggunakan cara klasik untuk mendokumentasikan proses kerja Tim Lapangannya. Proses kerja non-digital seperti ini biasanya melibatkan banyak paperwork sehingga meningkatkan resiko human error dan fraud sehingga validasi data menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, proses nya tergolong lambat sehingga mengurangi efisiensi dan produktivitas kerja bagi seluruh pihak.
“Dalam industri FMCG dan bisnis ritel, speed adalah hal utama. Oleh karena itu kami berkomitmen untuk membantu klien dalam menghasilkan data dengan tingkat validitas tinggi melalui proses yang cepat (real-time) sehingga perusahaan mendapatkan gambaran lebih luas mengenai kondisi yang dihadapi di lapangan saat ini agar action yang dilakukan dapat lebih tepat sasaran.” ujar CEO T-Rec Indonesia, Dagi Hendrawan dalam keterangan tertulisnya.
Berawal dari pengalaman saat bekerja di salah satu perusahaan Multinational FMCG dimana dia mengalami kesulitan saat harus me-manage ribuan tim lapangan di seluruh Indonesia, disitulah tercetus konsep bagaimana mensinergikan Tim Lapangan dengan Back Office dalam satu platform. Setelah resign dan melakukan riset dan development selama satu tahun, T-Rec diluncurkan pada bulan November 2015.
Baca Juga
T-Rec merupakan singkatan dari Tracking and Recording. Tracking (supervisi) tim lapangan dan Recording (merekam) data-data saat mereka bertugas. Bergerak di ranah SaaS (Software as a Service) dengan aplikasi berbasis Android, T-Rec dirancang sesuai alur kerja dan dinamika FMCG di Indonesia. Dengan proses kerja yang gak pake ribet dan modul-modul yang user-friendly, aplikasi ini sangat mudah digunakan sesuai kondisi di lapangan.
T-Rec juga dilengkapi dengan teknologi Geo-Location akurasi tinggi, Anti Fake-GPS dan fitur Proximity Lock untuk validasi lokasi Tim dan pengambilan data saat di outlet. Aplikasi ini menjadi solusi bagi perusahaan FMCG dan pelaku bisnis ritel dalam melaksanakan Supervisi aktivitas harian tim lapangan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas, validitas data dan kecepatan pelaporan.
Untuk melayani kebutuhan klien korporasi akan analisa data yang lebih kompleks dan mendalam, saat ini telah tersedia Advanced Dashboard yang dilengkapi dengan machine learning. Hal ini sejalan dengan arah perkembangan T-Rec sebagai platform penyedia data analytics yang andal, terkini, dan komprehensif untuk membantu Manajemen dalam merumuskan keputusan bisnis baik taktis maupun strategis.
Hingga bulan Oktober 2021, T-Rec telah melayani ribuan User di 90 Kota dan 34 Provinsi baik dari perusahaan lokal maupun multinasional, dengan berbagai macam merk dan kategori produk yang tersebar di 800.000+ Outlet seluruh Indonesia. Dengan mulai terkendalinya penanganan pandemi Covid-19 dan kembali menggeliat nya sektor FMCG, jumlah User maupun klien yang bergabung diperkirakan akan lebih meningkat dari tahun sebelumnya.
CEO T-Rec Indonesia, Dagi Hendrawan mengungkapkan bahwa T-Rec akan terus berbenah dalam melakukan pengembangan, mulai dari penambahan fitur, efisiensi workflow, UI / UX, pembenahan infrastruktur, hingga peningkatan kemampuan dashboard untuk Analisa Big Data melalui teknologi Artificial Intelligence. Selain itu, ia berharap dapat berkolaborasi dengan platform lain seperti HRIS / Payroll, Image Recognition, atau Distributor Management System (DMS), supaya dapat lebih melengkapi solusi yang ditawarkan dalam T-Rec Retail Solution and Beyond.