Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat ada sejumlah bandara yang mengalami kondidi sepi penumpang selama pandemi Covid-19, termasuk Bandara JB Soedirman di Purbalingga.
Direktur Angkutan Udara Kemenhub Maria Kristi menjelaskan selaku regulator tetap menjaga supaya konektivitas dari ibu kota Jakarta ke seluruh ibu kota provinsi tetap berjalan. Termasuk, dari semua ibu kota ke daerah yang tidak terjangkau oleh moda lain selain pesawat.
Kemenhub juga menjaga supaya konektivitas ke remote area terpenuhi. Namun, dia tak menampik bahwa di beberapa wilayah ada yang belum terlayani oleh angkutan udara akibat pandemi.
Dia menyebutkan seperti rute ke Miangas, Sulawesi Utara sudah tidak ada yang melayani karena rendahnya tingkat permintaan penumpang akibat pandemi Covid-19, tetapi sebelum pandemi, rute menuju wilayah tersebut terlayani. Dia menilai penataan jaringan rute ini terbentuk secara alamiah berdasarkan permintaan.
Dia pun juga dapat memahami apabila maskapai juga tidak mau merugi untuk terbang ke wilayah yang tingkat keterisian kursinya minim.
“Kami dari Kemenhub juga nggak bisa meminta dengan kondisi seperti sekarang. Seperti Bandara di Purbalingga [JB Soedirman] memang sudah tidak ada yang menerbangi. Kemarin Citilink terbang kemudian karena permintaan turun dan pandemi, mereka tak terbang lagi,” ujarnya, Selasa (26/10/2021).
Baca Juga
Tak hanya itu, dia juga menyebutkan bandara lain seperti Bandara Gatot Subroto di Lampung itu juga tak ada yang menerbangi serta beberapa bandara baru menjadi tak terlayani karena pandemi.
Sejauh ini, terkait dengan kebijakan slot penerbangan, Kristi menjelaskan ada sanksi bagi maskapai yang tidak dapat memenuhi persentase permintaan. Bahkan ada juga sanksi apabila maskapai tidak menerbangi rutenya secara berturut-turut dalam sepekan.
Namun, karena kondisi pandemi, Kemenhub memberikan diskresi karena memang kondisi tersebut menyebabkan banyak maskapai yang mengurangi frekuensi dan rute.
Sebelumnya, Citilink mengkonfirmasi telah menyetop penerbangan berjadwalnya di Bandara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga akibat rendahnya tingkat okupansi.
Direktur Utama Citilink Juliandra Nurtjahjo menuturkan rute penerbangan sebanyak dua kali sepekan tersebut memang untuk sementara waktu diberhentikan karena tingkat okupansi yang kurang memadai.
Citilink sendiri menjadi satu-satunya maskapai yang beroperasi bandara berkode PWL tersebut dan mendapatkan slot penerbangan pada Kamis dan Sabtu untuk mengoperasikan rute Jakarta - Purbalingga - Surabaya dan sebaliknya.
“Kami tidak mengoperasikan ke sana [Purbalingga] karena kebetulan isiannya sangat rendah di minggu ketiga dan minggu keempat Oktober ini,” ujarnya, Minggu (24/10/2021).
Meski demikian Juliandra tak menyebut secara pasti kapan tepatnya penghentian operasi tersebut. Selain itu, Citilink juga tak memastikan apakah akan kembali mengoperasikan layanan berjadwalnya di bandara yang berlokasi di Purbalingga tersebut.