Bisnis.com, JAKARTA - Perwakilan perdagangan Indonesia di negara mitra mengajak lebih banyak Eksportir, termasuk Eksportir-Eksportir pemula dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), untuk melirik lebih banyak peluang yang dapat digarap di pasar Asia, Australia, dan Afrika.
Kementerian Perdagangan berharap peluang pasar di kawasan-kawasan tersebut makin dimanfaatkan untuk terus meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia.
Atase Perdagangan Kuala Lumpur Deden Fajar Muhammad Shiddiq dalam webinar “Mengoptimalkan Potensi Pasar – From KL to Sydney to Lagos” yang digelar Kemendag dan Sekolah Ekspor menyebutkan bahwa Malaysia merupakan salah satu pasar potensial yang secara geografis tak jauh dari Indonesia. Dia mengatakan Malaysia merupakan pasar ideal untuk eksportir pemula.
“Selain dekat secara geografis, pasar Malaysia memiliki banyak kesamaan dengan pasar Indonesia baik dari sisi demografi maupun budayanya. Dari sisi persyaratan ekspor, pasar Malaysia tidak seketat ke negara maju. Ini menjadi keunggulan tersendiri,” kata Deden dikutip dari siaran pers, Selasa (26/10/2021).
Kepala ITPC Sydney Ayu Siti Maryam mengatakan peluang masuknya produk-produk Indonesia ke Australia juga terbuka lebar karena masyarakat di negara tersebut makin faimiliar dengan produk Asia.
Selain itu, eksportir dan calon eksportir Indonesia akan mendapat banyak manfaat dari persetujuan Indonesia–Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA–CEPA). Persetujuan tersebut mengeliminasi bea masuk ke Australia untuk 6.476 pos tarif dengan menggunakan surat keterangan asal (SKA).
Baca Juga
“Manfaatnya banyak. Harga akan menjadi lebih kompetitif. Misalnya produk kayu atau home decor Indonesia akan dapat lebih bersaing secara harga dengan produk sejenis dari negara lain,” kata Ayu.
Pada kesempatan yang sama, Kepala ITPC Lagos Hendro Jonathan mengatakan produk-produk Indonesia banyak mencatatkan keberhasilan di pasar Nigeria. Di antaranya adalah produk kecantikan seperti bulu mata, rambut palsu, dan produk-produk spa.
“Perempuan-perempuan di Nigeria sangat menyukai rambut-rambut panjang imitasi dari Indonesia dan produk bulu mata. Masyarakat Nigeria juga menyukai rempah-rempah dan produk makanan Indonesia,” katanya.
Ekspor Indonesia tercatat berkontribusi terhadap surplus neraca perdagangan selama 16 bulan berturut-turut. Dalam 16 bulan terakhir, nilai surplus tertinggi dicatatkan pada neraca perdagangan Agustus 2021 sebesar US$4,75 miliar.
Pada September 2021, neraca perdagangan Indonesia juga mencatatkan surplus US$4,37 miliar. Surplus tersebut ditopang oleh surplus neraca nonmigas sebesar US$5,30 miliar dan defisit neraca migas sebesar US$930 juta.