Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dapat mencapai 3,69 persen atau lebih. Tren penurunan kasus Covid-19 dan tingginya harga komoditas menjadi kunci dalam mengakselerasi perekonomian pada kuartal terakhir tahun ini.
Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Andry Asmoro menilai bahwa terdapat percepatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2021 yang menjadi sinyal positif bagi perekonomian tahun ini. Bank Mandiri pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2021 berada di kisaran 3,5–4 persen.
Menurutnya, tren kenaikan harga komoditas yang terjadi pada akhir kuartal III/2021 masih berlanjut hingga awal kuartal IV/2021. Jika hal tersebut terus berlanjut, Asmoro meyakini, kinerja ekonomi full year akan terkerek dengan baik.
“Perkembangan terbaru harga komoditas makin tinggi, itu tentu menolong performa ekspor, current account. Itu jadi faktor positif perekonomian kuartal III/2021, kalau [kenaikan harga komoditas] berlanjut sampai kuartal IV bisa mendorong full year. Kami memproyeksikan [pertumbuhan ekonomi] full year mungkin bisa di 3,69 persen,” ujar Asmoro kepada Bisnis, Minggu (24/10/2021).
Menurutnya, Bank Mandiri sempat merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III/2021 karena penyebaran varian delta Covid-19 pada Juli sedang ganas-ganasnya.
Namun, menurut Asmoro, penekanan penyebaran varian delta ternyata berjalan optimal, sehingga laju penularan Covid-19 dapat menurun lebih cepat dari ekspektasi.
Baca Juga
Hal tersebut kemudian memengaruhi perekonomian yang tumbuh cepat sejak Agustus 2021. dan menurut Asmoro, akan memengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi full year.
Dia meyakini, pertumbuhan ekonomi 2021 dapat lebih tinggi dari proyeksi 3,69 persen, selain menggeliatnya perekonomian, tetapi juga karena pada kuartal IV/2021 terdapat siklus libur Natal dan tahun baru.
“Faktor positifnya masih banyak, target pemerintah pertumbuhan ekonomi di rentang 4 persen masih mungkin tercapai. Trennya sedang positif, forecast bisa naik,” ujar Asmoro.
Asmoro menuturkan bahwa pemerintah harus mampu menjaga penyebaran Covid-19 yang menjadi kuncinya pemulihan ekonomi. Tren kasus yang menurun saat ini dapat membantu Indonesia menjaga kinerja perekonomiannya, sehingga lebih kencang pada kuartal terakhir.
“Tentu pertama, pasti basisnya bagaimana manage jangan ada kenaikan kasus lagi, [penyebaran Covid-19] akan selalu jadi asumsi semua ekonom atau analis. Tetap kuncinya [mendorong perekonomian adalah dengan] menjaga laju penyebaran kasus Covid-19,” ujarnya.