Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Termasuk Nuklir, Ini 6 Strategi RI Capai Netral Karbon 2060

Pemerintah membuka opsi penggunaan nuklir sebagai salah satu sumber pembangkit listrik. Rencananya pemanfaatan energi ini dimulai pada 2045 dengan kapasitas hingga 35 GW pada 2060.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif saat mengunjungi Blok Rokan./Istimewa
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif saat mengunjungi Blok Rokan./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menerangkan enam strategi pemerintah dalam mencapai netral karbon atau net zero emission pada 2060. Salah satunya adalah pemanfaatan energi nuklir.

Strategi ini dilakukan pemerintah untuk mendukung Paris Agreement dalam menurunkan emisi gas rumah kaca. Pertama, Negara akan menggencarkan penambahan kapasitas listrik dengan energi terbarukan.

Kedua, mempensiunkan pembangkit listrik tenaga fosil seperti PLTU secara bertahap sesuai umur pembangkit. Ketiga, mengoptimalkan pemanfaatan energi storage.

"Seperti pump storage, Battery Energy Storage System [BESS], dan hydrogen fuel cell secara bertahap mulai 2031," katanya dalam agenda Indonesian Pathway to Net Zero Emission - Energy Transition di Jakarta, Kamis (21/10/2021).

Kemudian, pemerintah membuka opsi penggunaan nuklir sebagai salah satu sumber pembangkit listrik. Rencananya pemanfaatan energi ini dimulai pada 2045 dengan kapasitas hingga 35 GW pada 2060.

Arifin menyebut langkah lainnya adalah meningkatkan keandalan jaringan dengan membangun konektivitas dalam maupun antar pulau. Upaya memanfaatkan teknologi smart grid dan smart meter.

Terakhir, kementerian akan mendorong transformasi energi melalui subtitusi penggunaan energi dengan mengintensifkan penggunaan kompor listrik dan pembangunan jaringan gas rumah tangga.

"Kita juga mendorong penggunaan kendaraan listrik dengan target menghentikan penjualan motor konvensional di tahun 2040 dan mobil
konvensional di tahun 2050, serta penyediaan transportasi umum yang lebih masif," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper