Bisnis.com, JAKARTA – JD Logistics Inc. berencana mendirikan armada pesawatnya sendiri sejalan dengan terus meningkatnya permintaan kargo lintas batas.
Chief Executive Officer Yu Rui mengatakan perusahaan menargetkan untuk memiliki tidak kurang dari 100 pesawat hingga 2030, termasuk melalui penyewaan atau pembelian patungan pesawat.
JD Logistic sebelumnya menggunakan pesawat sewaan dari maskapai penerbangan untuk menjalankan bisnis logistiknya. Saat ini, perusahaan ini sudah mengantongi izin dari Civil Aviation Administration of China untuk mengoperasikan bisnis kargo udaranya.
Pebisnis di seluruh dunia terus mencari cara untuk memindahkan segala sesuatu mulai dari masker hingga barang-barang elektronik keluar dari China karena adanya penumpukan container di pelabuhan negara tersebut.
Perusahaan-perusahaan mulai melirik alternative kargi udara, tetapi maskapai penerbangan masih berjuang menyerap back log dan menerima pesanan baru menjelang liburan Natal.
“Covid-19 telah berdampak luas terhadap sistem rantai pasok global. Kami telah melihat keterbatasan sumber daya pengiriman kargo laut dan udara,” jelasnya, dikutip Bloomberg, Senin (18/10/2021).
JD Logistics yang baru saja melantai di bursa saham Hong Kong ini bergabung dengan sejumlah perusahaan raksasa e-commerce untuk memiliki armada pesawatnya sendiri. Amazon.com Inc. saat ini tengah mempertimbangkan untuk membeli pesawat yang akan menerbangkan barang impor dari China.
Untuk memacu bisnis internasionalnya, perusahaan yang berbasis di Beijing ini berencana untuk memperkuat jaringan gudangnya di luar negeri dan akan memprioritaskan pembangunan fasilitas pengiriman otomatis di Amerika Utara dan Eropa dalam dua tahun mendatang.