Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$4,37 miliar pada September 2021.
“Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia terus mencatat nilai positif sejak Mei 2020,” kata Kepala Grup Departemen Komunikasi Muhamad Nur melalui siaran pers yang dikutip Bisnis, Minggu (17/10/2021).
BPS pun mencatat surplus neraca perdagangan pada Januari hingga September 2021 mencapai US$25,07 miliar.
Nur mengatakan, surplus tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020, sebesar US$13,35 miliar.
Oleh karena itu, BI memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
“Ke depan, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk mendukung pemulihan ekonomi,” kata Nur.
Baca Juga
Adapun, surplus neraca perdagangan pada September 2021 didorong oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap tinggi.
Pada September 2021, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat sebesar US$5,30 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Agustus 2021 sebesar US$5,73 miliar.
Ekspor nonmigas pada periode tersebut tetap kuat, yaitu mencapai US$19,67 miliar, meskipun menurun dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya sebesar US$20,36 miliar.
Di sisi lain, ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti bahan bakar mineral termasuk batu bara, serta produk manufaktur, seperti besi dan baja, kendaraan dan bagiannya, serta mesin dan peralatan mekanis mengalami peningkatan.