Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran pada September 2021 mengalami penurunan atau kontraksi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil pada September 2021 yang diperkirakan mencapai 190,3, turun 1,1 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
“Penurunan antara lain terjadi pada kelompok suku cadang dan aksesori dan makanan, minuman, dan tembakau yang masing-masing tercatat mengalami kontraksi sebesar -7,3 persen mtm dan -2,1 persen mtm,” tulis BI dalam Laporan Survei Penjualan Eceran, Senin (11/10/2021).
Di sisi lain, kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya diperkirakan tumbuh sebesar 2,2 persen mtm pada September 2021, melambat dibandingkan dengan 4,6 persen pada Agustus 2021.
Sementara itu, secara tahunan kinerja penjualan eceran pada periode tersebut diperkirakan membaik meski masih dalam fase kontraksi sebesar -1,8 persen (year-on-year/yoy).
Mayoritas kelompok mengalami perbaikan, terutama didorong oleh peningkatan penjualan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor yang diperkirakan tumbuh 17 persen yoy, dari 5,9 persen pada bulan sebelumnya. Peningkatan tersebut pun diperkirakan sejalan dengan aktivitas masyarakat yang kembali meningkat.
Adapun, beberapa kelompok masih mengalami kontraksi meski membaik, di antaranya kelompok peralatan dan komunikasi sebesar -27,8 persen yoy dan barang budaya dan rekreasi sebesar -12,4 persen.
Pada Agustus 2021, BI mencatat Indeks Penjualan Riil meningkat sebesar 2,1 persen mtm, atau terakselerasi dari bulan sebelumnya yang terkontraksi -5,0 persen mtm.
Peningkatan penjualan eceran pada Agustus 2021 terutama didorong oleh kelompok suku cadang dan aksesori, subkelompok sandang, dan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor.