Bisnis.com, JAKARTA – Shipper menjalin kemitraan dengan LOGOS, spesialis properti di wilayah Asia Pasifik, mengoperasikan dua gudang unggulannya untuk mendukung perkembangan bisnis di Indonesia.
COO & Co-Founder Shipper Indonesia Budi Handoko mengatakan salah satu gudang unggulan Shipper saat ini adalah LOGOS Metrolink Logistics Hub di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
"Dengan luasan sekitar 5.000 m2, gudang ini telah beroperasi sejak 2020 dan telah mengakomodir proses fulfillment para pelanggan Shipper," ujarnya, Sabtu (16/10/2021).
Budi menuturkan Shipper telah bermitra dengan LOGOS untuk 2 gudang unggulan yang dibangun sesuai standar internasional. Keduanya juga memiliki lokasi dan akses terbaik.
Bukan itu saja, menurutnya LOGOS juga dapat menyesuaikan spesifikasi gudang berdasarkan kebutuhan pelanggan Shipper.
"Kegiatan operasional pergudangan Shipper telah mendapatkan Sertifikasi Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001:2015. Jaminan kualitas operasional merupakan salah satu bukti nyata komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan guna menunjang kebutuhan logistik pelanggan yang semakin bertambah," imbuhnya.
Sementara itu LOGOS’ Managing Director Stephen Hawkins mengatakan perusahaan berkomitmen untuk menyediakan fasilitas logistik terbaik di kelasnya untuk memenuhi pertumbuhan pasar di Indonesia.
“Kami senang dapat mendukung pertumbuhan Shipper di Indonesia melalui Gudang Metrolink Logistics Hub kami di wilayah Bekasi dan Gudang Distribution Center di wilayah Cileungsi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pesatnya pertumbuhan e-commerce turut mendongkrak kebutuhan layanan logistik pergudangan dan fulfillment centers seperti yang dialami Shipper Indonesia.
Memasuki kuartal I/2021, perusahaan mengelola sekitar 161 gudang dengan total luasan lahan lebih kurang 400.000 m2. Sedangkan di akhir kuartal II/2021 bertumbuh menjadi 222 gudang dengan total luasan lahan mendekati 600.000 m2 yang tersebar lebih dari 35 kota di seluruh Indonesia.
Sementara itu, LOGOS memiliki lebih dari 8,9 juta m2 properti yang telah berjalan dan sedang dalam pembangunan, dengan nilai total sebesar US$17 milliar yang tersebar di 10 negara di Asia Pasifik.
