Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memberikan apresiasi terhadap tiga provinsi yang menyusun pelaporan aktif terbaik terkait dengan aksi Pembangunan Rendah Karbon Daerah (PRKD) sepanjang 2010-2020.
Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Medrilzam, pada agenda terakhir Low Carbon Development Indonesia (lCDI) Week 2021, Kamis (14/10/2021), menobatkan Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Jawa Tengah sebagai Provinsi Terbaik Pelaporan Aksi Pembangunan Rendah Karbon (PRK) 2010-2020.
Adapun, 34 provinsi berpartisipasi dalam pelaporan PRKD melalui pelaporan aktif di setiap tahunnya dengan lebih dari 500 pengguna aktif tingkat daerah dan lebih dari 20.000 aksi PRKD selama periode 10 tahun.
"Kriterianya, yaitu konsistensi pelaporan aksi PRKD pada setiap sektor tahun, pelibatan kabupaten/kota dalam pelaporan aksi, pengarusutamaan PRK dalam RPJMD, dan jumlah penurunan emisi," ujar Medrilzam dalam siaran resmi yang dikutip Bisnis, Jumat (15/10/2021).
Dalam laporan dari masing-masing provinsi, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Jawa Tengah sama-sama berfokus untuk melaksanakan pengurangan emisi karbon di daerahnya.
Beberapa sektor yang menjadi perhatian Sulawesi Selatan untuk pengurangan emisi karbon yaitu kehutanan, pertanian, perkebunan, peternakan, energi dan perlumbungan, limbah, kelautan dan pesisir.
Baca Juga
Sementara itu, Kalimantan Timur pun berhasil menurunkan emisi rendah karbon, utamanya dicapai melalui aksi mitigasi di tingkat tapak hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam penyusunan laporan dalam pengisian pemantauan evaluasi pelaporan.
Selanjutnya, Jawa Tengah mampu mencatatkan sekitar 2.205 aksi yang berpotensi menurunkan emisi sebesar 10,47 juta ton CO2 EQ (ekuivalen).
Pada kesempatan yang sama, Kementerian PPN/Bappenas melalui Sekretariat LCDI membahas peran Aplikasi Perencanaan Pemantauan Aksi (Aksara) dalam menyediakan data dan informasi PRK dan Pembangunan Berketahanan Iklim (PBI), serta menyediakan sistem pengumpulan pelaporan capaian aksi PRK dan PBI.
Aksara mencatat terdapat sebanyak 170 aksi PBI pada 2020, dengan persentase capaian terhadap target PDB Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sebesar 84 persen.
Implementasi aksi PBI tercatat mampu mengurangi kerugian ekonomi sebesar Rp44,4 triliun. Sementara itu, jumlah aksi capaian PRK pada 2010-2020 sebesar 20.209 aksi daerah dan kementerian/lembaga.
Nilai capaian penurunan emisi gas rumah kaca pada 2020 sebesar 24,13 persen terhadap baseline, belum termasuk sektor kehutanan.