Bisnis.com, JAKARTA – Singapore Airlines (SIA) belum dapat memastikan untuk mengoperasikan kembali layanan berjadwalnya ke Bali seiring dengan pembukaan perjalanan internasional di Bandara Ngurah Rai Bali per 14 Oktober 2021.
Public Relations Manager Singapore Airlines Glory Henriette mengatakan SIA tetap berkomitmen untuk mendukung pemulihan industri pariwisata lokal di Bali dengan cara yang aman dan terkalibrasi.
Karena itu, SIA akan bekerjasama dengan pihak-pihak yang berwenang terkait rencana pembukaan penerbangan SIA setelah mendapat rincian kebijakan lebih lanjut.
Menurutnya, saat ini masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang dampak jangka panjang pembukaan jaringan internasional secara bertahap.
"Saat ini SIA tetap proaktif dan sigap dalam melakukan penyesuaian jaringan yang tepat baik di Indonesia maupun luar negeri dalam mendukung rencana pemulihan SIA," ujarnya, Jumat (8/10/2021).
Adapun saat ini pemeriksaan dan pengecekan kesiapan fasilitas di bandara Ngurah Rai, Bali sedang dilakukan baik sarana maupun prasarana agar pada saat penerbangan internasional dibuka kembali semuanya sudah siap dengan baik.
Baca Juga
Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali akan dibuka kembali melayani penerbangan internasional setelah beberapa waktu ditutup.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto menjelaskan sudah mendapatkan laporan sementara dari hasil pemeriksaan para inspektur di lapangan. Dari hasil pemeriksaan, sejumlah fasilitas dinyatakan sudah memadai.
Fasilitas pelayanan yang sudah tersedia di terminal kedatangan internasional adalah tempat pemeriksaan untuk penumpang dengan suhu lebih dari 38 derajat celcius, tempat pemeriksaan dokumen kesehatan, 20 bilik untuk pengambilan sample Test PCR, tempat pemeriksaan keimigrasian, Baggage Handling System.
Kemudian, alat pengatur suhu ruangan, FIDS, tempat pemeriksaan kepabeanan dan Holding Area sebagai ruang tunggu hasil swab PCR, dan tempat duduk sudah diberi jarak mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
“Secara keseluruhan kesiapan fasilitas Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai menerima kedatangan penumpang internasional termasuk kesiapan fasilitas pelaksanaan PCR/TCM Test sudah lengkap dan dipersiapkan dengan baik, namun demikian untuk kesiapan hotel karantina dan kesiapan personil petugas pengawas fasilitas karantina masih dalam proses penyiapan bersama Kemenko Marvest, Kementerian Kesehatan, Pemda Provinsi Bali dan Otoritas Bandar Udara Wilayah IV”, jelasnya.
Novie pun mengapresiasi koordinasi dan kerjasama yang solid dari semua pihak dalam penyiapan SDM, Fasilitas dan Standar Operating Procedure (SOP) kedatangan penumpang internasional di Bandar Udara Ngurah Rai.
Pembukaan Bali pin diperkirakan menarik minat kedatangan penumpang internasional. Dia berharap Pemda Bali memberikan fokus perhatian terhadap kesiapan kapasitas hotel karantina di Bali dengan meningkatkan secara bertahap kapasitas hotel lebih kurang 8.000 orang menjadi 25.000 orang.
"Selain itu kami juga berharap pihak Pemda dapat memastikan proses setelah di bandara dapat tertangani dengan baik, khususnya proses karantina yang diwajibkan selama 8 hari," imbuhnya.