Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) mengajak pelaku usaha di sektor swasta untuk ikut berinvestasi dalam mengembangkan infrastruktur transportasi darat.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan ada tiga alasan pemerintah membuka peluang kerja sama dengan sektor swasta. Pertama adanya keterbatasan APBN. Kedua, bisa menjadi sumber pendapatan negara atau PNBP. Ketiga, ada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
"Saat ini Kemenhub mengelola sejumlah Terminal Tipe A, Jembatan Timbang, dan Pelabuhan Penyeberangan di sejumlah wilayah di Indonesia dan Kemenhub membuka peluang kerja sama dalam pengembangan dan pengelolaan sejumlah infrastruktur tersebut," ujarnya dalam tayangan Youtube Kemenhub, dikutip Rabu (6/10/2021).
Menurut Budi, selain sebagai tempat naik dan turun penumpang, nantinya infrastruktur transportasi seperti terminal bus, juga akan dikembangkan sehingga dapat digunakan untuk keperluan lain, seperti tempat olahraga, tempat pertemuan, hotel, working space, atau keperluan lain.
Rencana tersebut, lanjutnya, akan menjadi peluang bagi sektor swasta saat mengelola terminal ke depannya. Pun dengan jembatan timbang. Dia menyebut lahan jembatan timbang yang sudah tidak difungsikan dapat dipakai untuk pergudangan, rumah sakit, sekolah, rest area, dan lainnya.
"Saat ini, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat mengelola lebih dari 125 terminal penumpang tipe A, 88 Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor [UPPKB] atau sering disebut jembatan timbang, dan 13 dermaga di Danau Toba yang sangat mungkin untuk dikerja samakan," sebutnya.
Baca Juga
Sementara itu Institut Studi Transportasi (Instran) mengusulkan agar Ditjen Hubdat membentuk Badan Layanan Umum (BLU) terkait pemanfaatan aset di transportasi darat ketimbang dikerja samakan dengan pihak swasta.
"Aset Kemenhub memang banyak tapi pemanfaatannya secara optimal butuh kerja keras. Saya usul dibentuk BLU saja untuk mengelola aset-aset tersebut dibandingkan dikerja samakan dengan swasta," kata Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas kepada Bisnis.
Dia menilai bila aset-aset ini dikerja samakan dengan swasta maka keuntungan terbesar akan dinikmati oleh para investor tersebut. Sebab, tentu saja mereka berminat bekerja sama karena ingin mencari keuntungan dari investasi yang diberikan.
"Yang akan menikmati nantinya swasta bukan Kemenhub," imbuhnya.
Namun begitu, bila memang Kemenhub melalui Ditjen Hubdat ingin mengembangkan simpul-simpul transportasi darat, menurutnya yang berpotensi untuk dilakukan pengembangan adalah Terminal Tipe A, salah satunya di Kota Sukabumi.
"Yang pasti Terminal Tipe A Sukabumi sejak 2019 katanya akan dibangun oleh swasta tapi sampai sekarang belum dimulai," tutur Darmaningtyas.