Bisnis.com, JAKARTA – PT Sumber Graha Sejahtera (Sampoerna Kayoe) meresmikan fasilitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 1,7 megawatt peak (MWp) yang di dua pabriknya yang ada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Dalam membangun PLTS tersebut, Sampoerna Kayoe menggandeng ATW Group untuk menyediakan dan konstruksi fasilitasnya.
Pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) tersebut menjadikan Sampoerna Kayoe sebagai perusahaan kayu lapis pertama di Indonesia yang bertransisi menggunakan energi terbarukan sebagai langkah konkret berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon dunia.
Direktur Utama Sampoerna Kayoe Riko Setyabudhy Handoko mengatakan bahwa pembangunan PLTS itu dilakukan sebagai motor penggerak pembangunan energi bersih untuk mendukung kehidupan berkelanjutan.
“Proyek PLTS ini merupakan komitmen kami terhadap keyakinan tersebut, sekaligus bentuk partisipasi perusahaan dalam mencapai target EBT Pemerintah Indonesia sebesar 23 persen pada 2025,” katanya, Rabu (6/10/2021).
Sampoerna Kayoe saat ini tengah meningkatkan efisiensi operasional, termasuk dalam mengurangi emisi karbon. Energi surya disebut menjadi pilihan logis bagi bisnis di negara tropis, seperti Indonesia karena memiliki potensi tidak terbatas dan berlangsung sepanjang tahun.
“Dengan sistem tenaga surya, kami melihat peluang untuk melakukan transformasi energi di lima pabrik utama, sepuluh pabrik veneer, dan satu pabrik kimia Sampoerna Kayoe. Satu-satunya batasan tenaga surya adalah kemampuan untuk mengubahnya menjadi listrik dengan cara yang efisien dan hemat biaya,” ujar Direktur Operasional Sampoerna Kayoe Rudiyanto Tan.
Proyek itu sendiri dilakukan Sampoerna Kayoe bekerja sama dengan ATW Group melalui anak perusahaannya PT ATW Investasi Hijau. ATW Group merupakan perusahaan terintegrasi yang bergerak di bidang engineering, pengadaan dan pembangunan PLTS atap.
“Panel surya di SGS Tanon Sampoerna Kayoe menghasilkan energi 1,8 GWh atau setara dengan pengurangan 1.500 ton karbon dioksida setiap tahunnya, sedangkan pada SGS Pundong, panel surya yang dipasang menghasilkan energi sebesar 0,8 GWh, atau setara dengan pengurangan 970 ton karbon dioksida setiap tahunnya,” terang Komisaris Utama ATW Group Eddie Widiono.