Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Bakal Bangun PLTS di Riau untuk Ekspor Listrik ke Malaysia dan Singapura

Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan rencana pemerintah akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di wilayahnya agar listriknya bisa diekspor ke Malaysia dan Singapura.
Ilustrasi. Penampakan udara Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Sebira 400 kWp./Dok. PLN Enjiniring
Ilustrasi. Penampakan udara Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Sebira 400 kWp./Dok. PLN Enjiniring

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan rencana pemerintah akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di wilayahnya agar listriknya bisa diekspor ke Malaysia dan Singapura.

Dia mengatakan bahwa pembahasan terkait pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) itu telah dilakukan sebulan lalu dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

“Kami sudah sampaikan dengan Pak Menteri, kami siap. Waktu itu juga beliau mengatakan Riau ini juga digunakan untuk EBT bisa kita ekspor ke Malaysia dan Singapura,” katanya pada puncak hari jadi pertambangan dan energi ke-76 secara virtual, Kamis (30/9/2021).

Lebih lanjut, Menko Luhut menunjuk Dumai sebagai lokasi pembangunan PLTS. Akan tetapi, Syamsuar merekomendasikan lokasi berbeda yang lebih dekat dengan Malaysia maupun Singapura.

Beberapa pulau yang berhadapan langsung dengan Malaka adalah Pulau Rupat dan Pulau Bengkalis di Kabupaten Bengkalis, serta Pulau Rangsang di Kepulauan Meranti, Riau.

“Kami sudah siap. Kami sampaikan kepada Pak Menteri. Pak Menteri sampaikan yang penting harga tanah jangan mahal Pak Gubernur, dan kami siap mendukung itu agar energi terbarukan juga ada di Riau,” terangnya.

Di sisi lain, sebelumnya pemerintah juga telah menyiapkan rencana ekspor energi listrik mencapai 300 megawatt (MW) melalui transmisi bawah laut 400 kilo volt (kV) ke kawasan Asia Tenggara. Listrik yang dihasilkan nantinya berasal dari pembangkit berbasis EBT.

Rencana itu dibidik setelah pemerintah membahas pengembangan PLTS terapung sebesar 2,2 GWp di Waduk Duriangkang, Batam, Kepulauan Riau.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Kemaritiman dan Investasi Basilio Dias Araujo mengatakan bahwa target pencapaian bauran energi masih mengalami banyak tantangan dalam implementasinya.

“Masih dominannya penggunaan energi fosil dan regulasi yang belum kondusif membuat kita masih perlu upaya ekstra untuk mencapai target 2025,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (28/9/2021).

Dalam prosesnya, pemerintah melalui BP Batam telah menandatangani MoU dengan Sunseap Group untuk pembangunan PLTS dan ekspor listrik. Upaya itu disebut sebagai bagian dari langkah strategis pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan pemakaian energi terbarukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper