Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Ingatkan Ketidakpastian Pasar Keuangan Global Perlu Diwaspadai di Semester II

Namun, memasuki triwulan III/2021, perbaikan pada negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang masih terbatas, seperti India dan kawasan Asean, berpotensi tertahan menyusul peningkatan penyebaran varian Delta Covid-19.
Karyawan keluar dari gedung Bank Indonesia di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan
Karyawan keluar dari gedung Bank Indonesia di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan perekonomian dunia akan terus melanjutkan perbaikan, namun pemulihan yang terjadi tidak merata antarnegara.

Dalam Buku KSK No. 37 yang diterbitkan oleh BI, disebutkan perbaikan ekonomi global terindikasi dari realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 di berbagai negara yang terus meningkat, didukung oleh akselerasi vaksinasi dan stimulus kebijakan.

“Namun, memasuki triwulan III/2021, perbaikan pada negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang masih terbatas, seperti India dan kawasan Asean, berpotensi tertahan menyusul peningkatan penyebaran varian Delta Covid-19,” tulis BI, Selasa (5/10/2021).

Sementara itu, pemulihan yang tetap kuat, seperti di amerika Serikat, kawasan Eropa, dan China, diperkirakan terus menopang pertumbuhan ekonomi global.

Meski demikian, BI menyampaikan bahwa ketidakpastian pasar keuangan global perlu tetap diwaspadai. Beberapa risiko yang dinilai dapat mendorong peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global adalah rencana kebijakan pengurangan stimulus moneter oleh the Fed.

Risiko lainnya yaitu masih terjadinya peningkatan kasus varian Delta Covid-19 yang disertai dengan kebijakan pembatasan mobilitas, sehingga berpotensi berdampak lanjutan pada prospek perekonomian dunia.

“Dinamika ketidakpastian tersebut akan mempengaruhi volatilitas aliran modal dan tekanan nilai tukar negara berkembang,” tulis BI.

Lebih lanjut, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan tumbuh sebesar 5,8 persen pada tahun ini, membaik dari pertumbuhan tahun sebelumnya yang terkontraksi -3,2 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper