Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan telah mengebor sebanyak 52 sumur baru di Blok Rokan. Tahun ini, perusahaan menargetkan mampu melakukan pengeboran 161 sumur baru sampai dengan akhir tahun ini.
Direktur Utama Subholding Upstream Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip mengatakan bahwa sejak alih kelola pada 9 Agustus 2021, pihaknya langsung memulai kegiatan pengeboran dengan menggunakan 10 rig.
Saat ini jumlah rig yang digunakan telah mencapai 15 unit dan akan ditingkatkan menjadi 16 unit pada Oktober 2021. Targetnya, perusahaan akan menggunakan 17 unit rig untuk melakukan pengeboran sumur baru hingga akhir tahun ini.
“Pada bulan ini kami telah membor sejumlah 52 sumur sesuai dengan target. Jadi kami benar-benar on target,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (29/9/2021).
Budiman menuturkan, sepanjang tahun ini pihaknya menargetkan bisa mengeksekusi kegiatan pengeboran sebanyak 161 sumur. Jumlah itu lebih tinggi dari target pengeboran yang ditetapkan Pertamina pada awalnya.
Dia menjelaskan, pada tahap awal Pertamina hanya mematok target pengeboran sumur baru sebanyak 44 sumur, lalu ditingkatkan mencapai 40 sumur, dan akhirnya menjadi 84 sumur.
Baca Juga
Namun, terdapat 77 kegiatan pengeboran sumur yang merupakan komitmen investasi dari PT Chevron Pacific Indonesia yang belum selesai hingga masa alih kelola tiba pada 8 Agustus 2021.
Kendati demikian, Budiman optismistis bahwa 161 sumur itu nantinya dapat selesai sesuai dengan target pada akhir tahun nanti seiring dengan upaya mirroring kontrak-kontrak penunjang pengeboran dari operator sebelumnya.
Dengan begitu, kegiatan operasional di Blok Rokan bisa langsung berlanjut pada saat masa transisi.
“Kami pastikan sampai sekarang ini berjalan dengan baik, sehingga target 161 sumur di akhir 2021 akan bisa dicapai,” ucapnya.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa seluruh target yang telah dicanangkan Pertamina sejak masa transisi sampai dengan alih kelola berlangsung telah berjalan sesuai dengan rencana.
Nicke menjelaskan, pengeboran 161 sumur baru tersebut dilakukan untuk menahan laju penurunan produksi di Blok Rokan, sekaligus meningkatkan produksinya.
“Sumur lama yang sudah produksi tetap jalan. Tiap tahun kami well services dan well intervention. Sumur lama kan turun terus [produksinya], itu kan natural decline. Makanya perlu pengeboran baru,” jelasnya.