Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Pejabat The Fed yang Tersandung Skandal Akhirnya Pilih Mundur

Kedua kepala The Fed tersandung skandal perdagangan saham individu. Keduanya diketahui memperdagangkan aset finansial pada saat The Fed mendukung pasar melewati krisis akibat pandemi. Pengungkapan tersebut menimbulkan kritik luas terhadap potensi konflik kepentingan.
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Rabu (31/7/2019). Bloomberg/Andrew Harrer
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Rabu (31/7/2019). Bloomberg/Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA - Dua pejabat The Fed regional memilih mundur setelah tersandung skandal perdagangan saham individu. Pengunduran diri ini juga menghapus deretan pejabat bank sentral yang agresif dalam penarikan bantuan kebijakan pandemi.

Dilansir Bloomberg, Presiden The Fed cabang Boston Eric Rosengren dan Presiden The Fed Dallas Robert Kaplan mengumumkan pensiun pada Senin (27/9/2021).

Rosengren (64) mengatakan bahwa dirinya pensiun karena masalah kesehatan dan akan meninggalkan kantor pada Kamis, meski jadwal pensiunnya pada Juni tahun depan. Dia mengatakan telah memenuhi syarat untuk transplantasi ginjal sejak Juni 2020.

Sementara Kaplan yang juga berumur sama, masih memiliki masa tugas hingga 2025, tetapi akan meninggalkan jabatannya pada 8 Oktober.

"Sayangnya, fokus baru-baru ini pada pengungkapan keuangan saya berisiko menjadi gangguan bagi pelaksanaan pekerjaan vital Federal Reserve. Untuk alasan itu, saya memutuskan untuk pensiun," kata Kaplan dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email oleh The Fed Dallas.

Pengumuman tersebut menyusul temuan awal bulan ini tentang perdagangan saham yang mereka lakukan. Kaplan dan Rosengren diketahui memperdagangkan aset finansial pada saat The Fed mendukung pasar melewati krisis akibat pandemi. Pengungkapan tersebut menimbulkan kritik luas terhadap potensi konflik kepentingan.

Bahkan The Wall Street Journal menemukan bahwaa Kaplan khususnya, telah melakukan perdagangan dolar pada saham perusahaan raksasa seperti Amazon, Apple, dan Delta Air Lines.

Kaplan, yang telah memimpin Fed Dallas selama enam tahun dan sebelumnya menjadi eksekutif senior di Goldman Sachs Group Inc., melakukan beberapa transaksi senilai lebih dari US$1 juta pada tahun lalu.

Kedua kepala The Fed mengatakan awal bulan ini bahwa mereka akan menjual semua kepemilikan saham individu pada 30 September.

"Kepergian mereka akan mengeluarkan dua dari sembilan pejabat Fed yang lebih agresif yang melihat kenaikan suku bunga 2022," tulis Krishna Guha, kepala strategi bank sentral di Evercore ISI, dalam sebuah catatan kepada klien.

Menurut Guha, hal tersebut juga akan mengurangi risiko bagi Ketua The Fed Jerome Powell bahwa kontroversi ini dapat menggagalkan pencalonannya kembali sebagai ketua The Fed.

Masa jabatan Powell di pucuk pimpinan berakhir pada Februari dan Presiden Joe Biden diperkirakan akan memberikan keputusan pada musim gugur.

Sementara itu, Powell mengatakan dia akan melakukan tinjauan pada seluruh sistem aturan terkait dengan kepemilikan investasi yang diizinkan dan kegiatan pejabat senior The Fed.

"Tidak ada dari Komite Pasar Terbuka Federal [FOMC] yang senang berada dalam situasi ini dan membuat pertanyaan ini muncul ke permukaan. Ini adalah hal yang kami anggap sangat, sangat serius. Saya bertekad bahwa kami akan bangkit dan menanganinya dengan cara yang bertahan dari waktu ke waktu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper