Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turun Langsung ke Lapangan, Mentan Syahrul Pastikan Pasokan Jagung Ke Pabrik Pakan Normal

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi pabrik pakan ternak PT Japfa Comfeed dan PT Charoen Pokphand Indonesia di Banten untuk memastikan keduanya menyerap jagung dari petani dengan stok yang mencukupi.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo./ANTARA
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo./ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi pabrik pakan ternak PT Japfa Comfeed dan PT Charoen Pokphand Indonesia di Banten untuk memastikan keduanya menyerap jagung dari petani dengan stok yang mencukupi.

Dalam kunjungannya, Menteri Syahrul mengatakan bahwa Charoen Pokphand membeli 2,5 juta ton jagung dari petani setiap tahunnya.

“Tadi kami coba cek semua proses yang ada di sini, mulai dari penerimaan sampai tracing dari mana jagung itu didapatkan, dan semua berjalan normal,” katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (28/9/2021).

Syahrul juga menuturkan, stok jagung yang dimiliki Charoen Pokphand diperkirakan cukup bertahan untuk 42 hari, setelah itu pihak pabrik akan melakukan pengadaan pembelian jagung lagi.

Pada kesempatan itu, Syahrul menegaskan bahwa tidak ada gangguan antara ketersediaan dan pembeli.

“Memang ada delay time panen raya yang memungkinkan terjadinya perebutan stocking antara pedagang dan pengepul. Dinamika itu menyebabkan kontraksi pada harga,” kata dia.

Kementerian Pertanian sudah menghitung delay time tersebut terjadi 20 sampai dengan 30 hari, sehingga harga tidak anjlok tapi berada pada titik keseimbangannya seperti biasanya saat panen raya.

“Stok jagung diperkirakan akan bertambah, karena beberapa sentra jagung memasuki masa panen yang akan berlangsung dari September hingga Oktober 2021,” kata dia.

Berdasarkan pantauan yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan (BKP), stok jagung nasional pada minggu keempat (20 September 2021) mencapai 2,75 juta ton.

Stok tersebut tersebar, dengan rincian 856.897 ton (31 persen) berada di pabrik pakan; 744.250 ton (27 persen) di pengepul; 423.502 ton (15 persen) di agen; 288.305 ton (11 persen) di pengecer; 276.300 ton (10 persen) di usaha lain atau pakan mandiri; dan sisanya 6 persen berada di industri pangan, rumah tangga, dan lain-lain.

Dia menambahkan, Kementerian Pertanian telah melakukan pengecekan dan semua dalam kondisi stabil, baik di Japfa maupun Pokphand. Kedua perusahaan itu menjadi barometer dalam pembelian jagung, dan industri terbesar pakan ternak.

“Perintah Presiden agar semua menterinya turun. Saya bertanggung jawab di produksinya. Tentu ada menteri lain yang bertanggung jawab terhadap harga dan lainnya, dan kerja sama ini harus dilakukan dengan baik,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper