Bisnis.com, JAKARTA – Crown Group, pengembang asal Indonesia di Australia, menyebut bahwa pandemi Covid-19 dan kebijakan lockdown yang diterapkan di sejumlah tempat di Negeri Kanguru itu tidak menurunkan minat masyarakatnya untuk membeli properti.
Tyas Sudaryomo, Sales and Marketing Director Crown Group Indonesia, mengatakan bahwa harga properti di Sydney dan Melbourne justru mengalami peningkatan saat kedua wilayah itu menerapkan kebijakan lockdown.
Hal itu pun berdampak positif terhadap permintaan hunian apartemen di kedua wilayah itu dari masyarakat Indonesia.
“Dampak yang ditimbulkan tersebut dapat terlihat melalui jumlah inquiries dari pasar Indonesia yang relatif stabil, dengan rataan mencapai 100 inquiries setiap bulannya yang kami dapatkan melalui saluran pemasaran secara daring,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (27/9/2021).
Pemasaran melalui daring bukan kali pertama dilakukan oleh Crown Group. Ketika meluncurkan salah satu produk propertinya di Melbourne, yakni Artis, Crown Group menggunakan fasilitas telewicara virtual untuk berinteraksi dengan para calon konsumen.
“Yang menarik, adanya pergeseran tipe pembeli dari pasar Indonesia yang saat ini didominasi oleh owner-occupiers dalam 3 bulan terakhir,” katanya.
Pada semester I/2021, qualified leads yang didapatkan perusahaan didominasi oleh first time buyers/investors, di mana sebagian besar tertarik dengan proyek off the plan, seperti Artis di Melbourne dan Mastery by Crown Group di Sydney.
“Sementara itu, pada bulan Juni–September 2021, didominasi oleh owner-occupiers yang lebih banyak tertarik dengan proyek siap huni seperti Waterfall by Crown Group di kota Sydney yang selama ini dikenal sebagai The Greenest Address in Waterloo,” ucap Tyas.
Peningkatan inquiries juga terjadi untuk proyek The Grand Residences tahap I yang diperkirakan akan rampung pada Oktober 2021.
Dia menambahkan, suku bunga pinjaman KPA di Australia saat ini juga menjadi salah satu daya tarik bagi pembeli dari Indonesia, yaitu 3,5–3,9 persen per tahun untuk floating rate.