Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat terus menggalakkan sejumlah upaya dalam mewujudkan keselamatan sekaligus mendorong hadirnya transportasi berkelanjutan di Indonesia melalui program prioritas Smart Transport.
Direktur Sarana Transportasi Jalan M. Risal Wasal menyampaikan bahwa saat ini seluruh stakeholder maupun masyarakat harus benar-benar sepakat bahwa keselamatan itu adalah hal utama.
"Safety adalah sesuatu yang harus kita laksanakan. Ini juga yang harus diperjuangkan oleh para pejuang-pejuang muda keselamatan untuk membantu pemerintah mewujudkan road safety with sustainable transportation system. Harapannya angka kecelakaan dan tingkat fatalitas kecelakaan dapat kita turunkan,” kata Risal, Rabu (22/9/2021).
Dia mengaku Direktorat Jenderal Perhubungan Darat terus berusaha mewujudkan keselamatan menjadi sebuah hal yang berkelanjutan. Hal ini tecermin dalam sistem kerja dan tujuan dari setiap direktorat teknis mulai dari regulasi, sarana, prasarana, infrastruktur, dan sistemnya.
Risal memerinci, saat ini terdapat beberapa program prioritas Smart Transport yang diusung oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk mewujudkan keselamatan jalan.
Di antaranya, pengembangan kendaraan internal combustion engine (ICE) dengan pemberlakuan Bahan Bakar Gas (BBG) dan biodiesel B100 serta peralihan penggunaan kendaraan listrik baterai (BEV).
Baca Juga
Selanjutnya, pengembangan sistem Blu-e dan penerapan implementasi Sistem Managemen Keselamatan (SMK), sosialisasi keselamatan dengan pembentukan Teman Sejati (Teman Selamat di Jalan dan Hati-Hati) dan kegiatan SALUD (Sadar Lalu Lintas Usia Dini).
Bukan itu saja, program lainnya adalah pengembangan angkutan umum melalui Buy The Service dengan penunjang perlengkapan jalan, pengembangan sistem Arterial Transport Management System (ATMS), pengembangan simpul transportasi dengan skema mix use dan kerja sama PPP terkait dengan proving ground, serta penanganan ODOL 2023.
“Di Direktorat Sarana Transportasi Jalan misalnya, mulai dari desain dan teknologi sarana, jaminan keselamatan, bagaimana keselamatan jalan diterapkan, serta sosialisasi keselamatan ini kami siapkan untuk mewujudkan itu semua. Demikian pula dari sisi prasarana bagaimana pemanfaatan fungsi simpul sampai fasilitas integrasi moda,” jabar Risal.
Lebih lanjut dia berharap kepada para generasi muda agar dapat meningkatkan leadership of road dalam menyuarakan keselamatan bertransportasi. Selain itu juga dapat menjadi agent of change dengan pemanfaatan teknologi, serta berkomitmen dalam mewujudkan transportasi yang berkeselamatan dan berkelanjutan.
Sementara itu Director Publication and Communication Indonesia Road Safety Partnership (IRSP) J.A.Barata menyebut masalah keselamatan berlalu lintas dan angkutan jalan banyak yang berkaitan dengan perilaku manusia.
Untuk meningkatkan keselamatan itu, sambungnya, diperlukan peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat serta diperlukan suatu kampanye yang dikelola secara profesional.
"Keselamatan biasanya hanya dianggap sebagai sebuah slogan, publikasi tentang keselamatan pun dirasakan masih terbatas. Kita harus mengajak masyarakat di sekeliling kita untuk berlalu lintas di jalan dan memiliki kesadaran maupun pengetahuan untuk berperilaku baik dalam berlalu lintas di jalan,” tuturnya.