Bisnis.com, JAKARTA — Desa Wisata Tamansari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi pengembangan potensi wisata dan ekonomi kreatif Desa Wisata Tamansari di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Mengedepankan keberlangsungan lingkungan dan kearifan lokal sebagai daya tarik wisatawan, Desa Wisata Tamansari masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Desa Tamansari yang berjarak sekitar 24 kilometer dari Kota Banyuwangi ini berlokasi di dalam Taman Wisata Alam Kawah Ijen sehingga sarat dengan keindahan alam dan nuansa pegunungan.
Di antaranya ada daya tarik alam Kawah Ijen, pemandian Sendang Seruni yang memiliki mata air asal pegunungan, Wisata Hutan Pinus, Kampung Panambang, dan Taman Gandrung Terakota. Desa ini juga dikenal memiliki berbagai hasil bumi, seperti karet, cengkeh, kopi, dan coklat.
Menurutnya, Desa Tamansari menawarkan pengalaman yang sangat berkesan bagi wisatawan dengan mengedepankan kearifan lokal dan keberlangsungan lingkungan.
"Tadi kita merasakan sendiri menukarkan sampah dengan kopi dan minuman jahe di warung lalu kita sudah mencoba sendiri kegiatan-kegiatan berbasis budaya, jadi saya ucapkan terima kasih bagi seluruh pemangku kepentingan di Desa Wisata Tamansari dan desa-desa wisata lainnya di Banyuwangi," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (18/9/2021).
Sandiaga juga mendorong agar desa-desa wisata lain yang ada di Banyuwangi untuk mengembangkan potensi-potensi wisata yang ada di daerahnya. Diketahui, ada 99 desa wisata di Banyuwangi yang salah satu diantaranya adalah Desa Wisata Osing Kemiren yang sudah dikenal sebagai desa wisata bertaraf internasional.
"Kita harapkan masyarakat desa di Banyuwangi semakin semangat untuk menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya," katanya.
Sandiaga mengungkapkan pemulihan ekonomi nasional dimulai dari pengembangan desa wisata dengan mengedepankan tradisi dan budaya. "Pariwisata ini hanya penunjang, yang akan menjadi pilar dan menopang kehidupan di sini adalah budayanya. Jadi orang-orang datang ke sini untuk merasakan (budaya), to experience, to see, and to buy," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan pihaknya berkomitmen membangkitkan kembali sektor pariwisata Banyuwangi yang terdampak oleh pandemi Covid-19.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan memberi perhatian khusus bagi desa-desa yang ada di daerahnya.
"Kami akan memberikan perhatian kepada desa-desa sesuai dengan instruksi Presiden. Jadi bagaimana desa-desa ini bisa menjadi garda terdepan pembangunan di kabupaten dan di Indonesia," tuturnya.