Bisnis.com, JAKARTA – DHL Express mengumumkan penyesuaian tarif hingga 4,9 persen pada Januari 2022. Penyesuaian tarif itu dilakukan agar perusahaan bisa berinvestasi lebih lanjut pada jaringan infrastrukturnya.
Senior Technical Advisor DHL Express Indonesia Ahmad Mohamad mengatakan bahwa penyesuaian tarif tahunan memungkinkan perusahaan untuk memperkuat ketangguhannya dalam menghadapi krisis.
Selain itu, penyesuaian tarif juga membuat DHL Express bisa mempersiapkan pertumbuhan kapasitas yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Dia menuturkan, investasi pada infrastruktur dan teknologi, termasuk pesawat dan kendaraan canggih dengan teknologi modern dilakukan untuk memastikan perusahaan bisa memberikan solusi layanan yang tangguh, berkesinambungan, serta terbaik bagi pelanggan.
Tak hanya itu, kata dia, kenaikan tarif juga memungkinkan perusahaan untuk memperluas hub dan gateway yang dapat meningkatkan kapasitas dalam memenuhi permintaan layanan ekspres lintas negara yang terus meningkat.
“Biaya tambahan untuk overweight piece dan non-stackable pallet akan mengalami penyesuaian harga sebesar Rp1,3 juta per piece dan Rp 2,8 juta per pallet,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (17/9/2021).
Menurutnya, penyesuaian tarif dilakukan setiap tahun dengan mempertimbangkan inflasi dan perubahan nilai tukar mata uang, serta biaya administratif terkait peraturan dan aturan keamanan.
Peraturan tersebut juga diperbarui secara rutin oleh otoritas nasional dan internasional pada setiap negara di lebih dari 220 negara dan wilayah DHL Express beroperasi.
Kenaikan tarif sendiri bergantung pada kondisi local. Penyesuaian harga pun akan bervariasi antara negara satu dan lainnya, serta berlaku bagi semua pelanggan yang tercakup dalam kontrak di wilayah tersebut.
“Kami selalu berusaha keras untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Untuk itu, kami terus berusaha mengembangkan dan meningkatkan layanan kami agar terus dapat mendukung bisnis pelanggan kami terus berjalan, bahkan pada saat terjadi krisis global,” imbuhnya.