Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) bekerja sama dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. untuk memastikan pasokan gas pada Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas (PLTMG) Nias di Gunungsitoli, Sumatera Utara.
Penggunaan bahan bakar gas tersebut dilakukan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dan menghemat biaya produksi listrik di pembangkit listrik milik PLN.
Direktur Energi Primer PLN Rudy Hendra Prastowo menjelaskan bahwa pembangkit berkapasitas 25 megawatt (MW) itu akan mendapat pasokan gas dari PT Perta Arun Gas di Aceh pada 2022.
Dia menyebut, PLN bersama PGN saat ini sedang menyelesaikan konstruksi seluruh infrastruktur pendukung distribusi gas, salah satunya adalah dengan melakukan pembangunan Jetty.
PLN dan PGN juga telah mencapai kesepakatan terkait dengan langkah gasifikasi untuk mendukung proyek tersebut.
“Dalam proses gasifikasi itu dibahas juga terkait dengan lokasi, kemudian juga terkait dengan potensi pengembangan untuk menggunakan gas yang memang lebih realistis ke depan. Kami juga melihat dan meninjau kendala-kendala apa saja yang memungkinkan agar ini menjadi efisien dan efektif untuk diimplementasikan,” terangnya.
Bila proyek gasifikasi ini selesai, kata dia, maka PLN bisa menghemat lebih dari 5 persen dari operasional bahan bakar pembangkit. Selain itu, efisiensi juga bisa lebih didapatkan dengan ketersediaan alokasi gas yang dekat dari pembangkit.
“Ke depan juga ada nilai positif dari pembangunan gasifikasi dan terkait dengan kebutuhan masyarakat penggunaan dari pada gas storage ini menjadi lebih baik,” tuturnya.